Antologi Rasa
"You know what, Risjad, kalau lagi nggak berusaha tebar pesona setengah mati, elo itu adorable juga, ya."—Keara
By Ika Natassa
3 of 5 stars
Source: goodreads.com |
Penyunting : Rosi L. Simamora
Desain Sampul : Ika Natassa
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : Agustus 2011
ISBN : 9789792274394
Pinjam di iJak
K e a r a
Were both just people who worry about the breaths we take, not how we breathe.
How can we be so different and feel so much alike, Rul?
Dan malam ini, tiga tahun setelah malam yang membuatku jatuh cinta, my dear, dan aku di sini terbaring menatap bintang-bintang di langit pekat Singapura ini, aku masih cinta, Rul. Dan kamu mungkin tidak akan pernah tahu.
Three years of my wasted life loving you.
R u l y
Yang tidak gue ceritakan ke Keara adalah bahwa sampai sekarang gue merasa mungkin satu-satunya momen yang bisa mengalahkan senangnya dan leganya gue subuh itu adalah kalau suatu hari nanti gue masuk ke ruangan rumah sakit seperti ini dan Denise sedang menggendong bayi kami yang baru dia lahirkan. Yang tidak gue ceritakan ke Keara adalah rasa hangat yang terasa di dada gue waktu suster membangunkan gue subuh itu dan berkata, "Pak, istrinya sudah sadar," dan bahwa gue bahkan tidak sedikit pun berniat mengoreksi pernyataan itu. Mimpi aja terus, Rul.
H a r r i s
Senang definisi gue: elo tertawa lepas. Senang definisi elo? Mungkin gue nggak akan pernah tahu. Karena setiap gue mencoba melakukan hal-hal manis yang gue lakukan dengan perempuan-perempuan lain yang sepanjang sejarah tidak pernah gagal membuat mereka klepek-klepek, ucapan yang harus gue dengar hanya, "Harris darling, udah deh, nggak usah sok manis. Go back being the chauvinistic jerk that I love."
Thats probably as close as I can get to hearing that she loves me.
Tiga sahabat. Satu pertanyaan. What if in the person that you love, you find a best friend instead of a lover?
***
Selama aku bergabung menjadi bagian dari Blogger Buku Indonesia, sempat berkali-kali aku mendengarkan diskusi mengenai iJak. Puncaknya, pada saat aku bantu-bantu jadi reporter abal-abal di Pesta Pendidikan 2016, aku baru sepenuhnya mengenal iJak. Awalnya, kupikir iJak hanya tersedia untuk pemakai smartphone android dan iOs, nyatanya, aplikasi yang didominasi warna oranye ini bisa diinstall di PC. Woooh, aku senang banget, dooong. Jadilah, novel yang tidak sengaja muncul di kolom rekomandasi ini yang kubaca duluan. Hehe. Selain fakta karena aku suka dengan Critical Eleven, aku penasaran aja dengan karya Ika Natassa sebelumnya. Aku pengin tahu bagaimana gaya menulis Ika Natassa yang lumayan diagung-agungkan ini.
If Travel teaches us how to see, how come every time all I see is you?--hlm. 63.
First Impression
Berhubung aku sering banget mendengar tentang komentar dari tulisannya Ika, aku sudah punya firasat mengenai banyaknya bahasa campur-aduk yang digunakan serta berbagai macam merk branded yang disebutkan. Dulu sih, banyak yang menyamakan--atau setidaknya selalu membandingkan--tulisan Ika dengan Nina Ardianti. Katanya, mirip gitu. Tentang bankir dan kehidupan sosialitanya. Jadi, impresi awalku dari novel ini adalah, aku akan menemukan cerita yang super duper hopeless romantic. Tentunya, dengan karakter yang adorable dan nantinya memiliki ending yang bahagia.