Judul: Angsa Liar
Judul lain: The Wild Geese, Gan
Penulis: Mori Ogai
Penerjemah: Ribeka Ota
Penerbit: Moooi Pustaka
Tebal buku: 156 halaman
Pinjam dari Supri
“Walaupun aku bersikap malu-malu di depan tuanku, sebenarnya aku berani mengatakan apa saja asal kau mau. Tapi kenapa aku tidak bisa menyapa Pak Okada?”
Otama memperoleh harapan hidup yang baik saat berencana menikah dengan seorang polisi, yang ternyata sudah beristri dan kemudian membuangnya. Ibarat keluar dari mulut buaya dan masuk ke mulut harimau., Otama lepas dari si polisi untuk menjadi gundik seorang rentenir.
Satu-satunya kebahagiaan yang ia miliki hanyalah fantasi tentang seorang mahasiswa tampan bernama Okada, yang sering lewat di depan rumahnya, dan tampaknya juga megagumi Otama dari jauh.
***
The Story
Angsa Liar diceritakan oleh si tokoh aku yang merupakan tetangga dari Okada, seorang mahasiswa kedokteran yang terpelajar. Dari sudut pandang tokoh aku yang serba tahu, kita diajak untuk memahami kelindan kehidupan Okada dengan sosok Otome. Siapakah Otome?
Membicarakan Otome tentu saja tidak dapat dilepaskan dari sosok Suezo. Suezo dikenal sebagai rentenir yang suka meminjamkan uang kepada para mahasiswa pada zamannya. Dulu dia meminjamkan uang seadanya kepada para mahasiswa tersebut. Hingga pada akhirnya dia berhasil merintis bisnisnya sendiri dan menjadi sukses.
Sayangnya, kehidupannya yang terlihat lengkap itu, tidak membuat Suezo puas. Ia merasa ada yang kurang. Maka dari itu, Suezo berupaya memenuhi obsesinya untuk bisa memiliki sesosok gadis yang terkenal kecantikannya kala itu, Otome.
Otome sendiri merupakan anak satu-satunya dari Pak Tua. Dalam kehidupannya, Otome dan Pak Tua selalu ada untuk sama lain. Sejumlah keputusan hidup yang diambil Otome selalu mempertimbangkan keadaan Pak Tua. Maka, ketika Suezo bermaksud menjadikan diringa seroang gundik, maka Otama mensyaratkan supaya Suezo juga memberikan kenyamanan bagi Pak Tua. Mau tidak mau, Suezo pun harus menuruti kemauan Otama.
Kehidupan Otama sebagai gundik pun berjalan. Awalnya, ia tidak merasa ada hal luar biasa dalam hidupnya. Hingga akhirnya Otama mengetahui kebenaran akan identitas Suezo. Sejak saat itu, Otama merasa perlu mencari sosok yang bisa melepaskan diringa dari keadaan yang sekarang. Pada akhirnya, ia menemukan harapan itu dari sosok Okada yang terkadang berjalan di depan rumahnya.
My Opinion
Terkadang, menurutku kisah klasik itu bisa saja sederhana. Sama seperti kisah di Angsa Liar ini. Menurutku, meskipun sosok Otama menjadi sentral dan Okada merupakan tokoh yang dikenalkan pertama kali, aku malah merasa Suezo lah yang menjadi tokoh utama di sini. Ia yang malah mendapatkan spotlight di keseluruhan cerita.
Lalu, sebagai bukan pembaca karya Jepang, aku jadi sedikit belajar soal keadaan sosial di tahun 1880-an dari novel ini. Waktu aku mencari info soal novel ini, aku baru tahu kalau salah satu unsur dari novel ini menceritakan tentang perubahan di antara masa Edo dan Meiji. Jujur, aku sama sekali tidak familiar dengan periodesasi di Jepang. Mungkin aku harus banyak membaca novel-novel Jepang untuk memahaminya.
Bagiku, membaca novel dengan sudut pandang tokoh aku yang serba tahu ini menjadi unik. Aku enggak terlalu ingat, sih, apakah aku pernah membaca novel dengan sudut pandang serupa sebelumnya.
Terakhir, aku sangat memahami bagaimana kisah di Angsa Liar ini tidak menampilkan akhir bahagia untuk Otama dan Okada. Bagaimanapun, inti dari novel ini bukanlah romansa yang tercipta dari kedua tokoh tersebut. Tapi, lebih ke kenyataan yang terjadi untuk seorang perempuan muda--yang tak punya kuasa--pada zaman itu yang mungkin saja dijadikan gundik. Sedangkan, sosok pemuda di zaman itu sudah bisa menempuh pendidikan setinggi-tingginya. Bahkan, bisa mendapat kesempatan untuk melanjutkan karirnya luar negeri. Betapa ironis ya, kenyataan yang terjadi.
Conclusion
Membaca Angsa Liar menjadi salah satu pengalaman unik buatku. Bahkan, aku jaxi penasaran dengan periodesasi Jepang lebih lanjut. Yaa, meskipun membaca novel klasik bukanlah hal favoritku, sepertinya aku bisa mempertimbangkan hal ini lebih jauh.
Nah, demikianlah pendapatku soal novel pendek satu ini.
3 dari 5 bintang dariku untuk si angsa liar yang dimunculkan di akhir.
Sincerely,
Ra
Be First to Post Comment !
Post a Comment