Book Review: Boneka Sandya - Eve Shi (2019)

Judul: Boneka Sandya
Penulis: Eve Shi
Tebal buku: 218 halaman
Tahun terbit: Oktober 2019
Penerbit: Elex Media Komputindo
Baca di Gramedia Digital

Maukah kamu mendengar kisah tentang boneka-boneka hidup? Aku tinggal bersama mereka sejak kecil. Ada yang senang berbuat iseng, dan ada yang menolongku. Ada pula yang pernah membunuh manusia. Aku menjalani hidupku dengan wajar, bersekolah dan bekerja. Sampai akhirnya aku harus mengurus boneka-boneka itu seorang diri. Lalu, jika mereka tak suka padaku dan menyerangku, sanggupkah aku melawan?

***

Boneka Sandya.
Dari sampul maupun blurb-nya, sudah jelas kalau buku ini bergenre horror mystery. Aku tertarik membaca buku ini karena mencari buku yang sesuai dengan prompt dari Taylor Swift 1989 Reading Challenge, yakni Blank Space: A book with an unreliable narrator. Karena aku sedang tidak berminat membaca buku luar, aku tanya ke Kakpin, apakah ada buku lokal yang masuk kategori ini. Kakpin merekomendasikan beberapa buku dan pilihanku jatuh ke Boneka Sandya.

The Story

Setelah ayahnya meninggal, Sandya hidup sebatang kara. Ibunya pergi ke luar negeri untuk mengadu nasib sebegai pekerja migran, tapi tak pernah ada kabar darinya. Tamila, perempuan yang baru saja pindah ke kampung Sandya, mengangkat Sandya sebagai anak. Berhubung Sandya tahu ia tak punya tempat berlabuh dan Tamila telah membantunya, Sandya tak menolak. Sejak saat itu, Tamila adalah ibu angkatnya dan Sandya memanggilnya mama.

Di mata Sandya, mama adalah sosok yang selalu menjadi misteri. Ia bekerja sebagai pembuat dan penjuak boneka. Sandya tahu, boneka-boneka mama bukanlah boneka biasa. Boneka itu dipesan oleh pelanggan mama untuk tujuan tertentu. Mama berpesan ke Sandya, kalau saatnya tiba, maka Sandya lah yang bertugas menjaga boneka-boneka mama. 

My Thoughts

Awalnya, kupikir Sandya adalah anak perempuan. Haha. Sepertinya aku tidak boleh men-judge gender orang dari namanya, ya.

Karena aku sudah tahu dari awal kalau aku tidak bisa mempercayai Sandya, aku jadi bertanya-tanya, hal apa yang akan membuatku kehilangan kepercayaan padanya. Menurutku, Eve Shi berhasil mengolah cerita ini menjadi cerita yang unik dan enggak biasa.

Perkembangan karakter Sandya sampai akhir pun terlihat sangat rapih. Aku suka detail-detail ceritanya. Menurutku, kisah masa kecil Sandya bersama mamam betul-betul terceritakan dengan baik.

Akan tetapi, memang terasa kalau akhir dari kisah ini cukup buru-buru. Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab di sini. Mulai dari mana mama mendapatkan kekuatannya, kisah boneka-boneka lain seperti Kiyan, dan kekuatan macam apa yang sebetulnya dimiliki oleh Sandya. Aku jadi bertanya-tanya, apakah buku ini memiliki lanjutan kisah?

Selama membaca, aku merasa enjoy. Cerita Sandya lumayan engaging dan enggak membuatku bosan. Aku hanya berharap kalau memang ada kisah khusus tentang mama.

Kesimpulan

Boneka Sandya adalah jenis buku yang berani kubaca tapi tak akan pernah kutonton kalau ada adaptasinya. Haha. Horror dan mystery-nya kerasa banget. Memang jenis buku-buku kegemeran Kakpin, sih. 

So far, aku puas bacanya. Malah jadi penasaran sama buku-buku lain dari Eve Shi.

4 dari 5 bintang untuk Kiyan. Duh, boneka satu ini kalau diingat-ingat baik sekali ke Sandya.

Sincerely,
Ra
23.01.06
Be First to Post Comment !
Post a Comment