J-drama Review: The Journalist (2022)


Image: Imdb

Judul: The Journalist
Genre: Drama, thriller
Sutradara: Michihito Fuji
Penulis naskah: Michihiro Fuji, Isoko Mochizuki
Pemain: Ryoko Yonekura, Go Ayano, Ryusei Yokohama, Hidetaka Yoshioka, Terajima Shinobu
Jumlah episode: 6
Nonton di Netflix

Anna Matsuda, a reporter for the Toto Newspaper, is a highly regarded and well-respected journalist who uses her strong beliefs to get to the bottom and discover the truth, of every story. Confronted with political crimes and the scandals of modern Japanese society, Anna makes it her priority to expose the corruption ravaging her nation.

Setelah sebelumnya aku lebih banyak menonton drama yang lovey-dovey dan fluffy, kali ini aku coba untuk menonton drama yang cukup serius. Aku simply penasaran dengan The Journalist karena muncul di bagian rekomendasi di Netflix. 

Kalau boleh jujur, menurutku awal dari drama ini cukup promising. Membokar kasus suap yang melibatkan orang-orang di pemerintahan melalui kacamata jurnalisme. Yaa, tahulah ya kalau dunia media sekarang ini, mau di mana saja, sangat sulit untuk menjadi independen. Hello, para oligark media? Karena itu, aku cukup tertarik untuk menontonnya. 

Lalu, menurutku, ini pertama kalinya aku menonton dorama Jepang dengan sinematografi yang cukup dinamis. Sungguh. Seumur-umur nonton dorama Jepang, kebanyakan sinematorgrafinya kaku banget--atau akunya aja yang jarang nonton dorama jadinya enggak tahu? Secara visual, menurutku The Journalist ini lumayan banget untuk dinikmati.

Reporter yang Persisten: Anna Matsuda

Anna Matsuda (Ryoko Yonekura) adalah reporter di Koran Toto News. Ia dikenal sebagai reporter perempuan yang gigih dalam memburu berita. Kali ini, ia terjun dalam meliput Skandal Eishin Academy, sebuah skandal yang disebut-sebut melibatkan perdana menteri. 

Menjadi reporter dengan jiwa idealis tentu saja tidak mudah. Banyak sekali tantangannya. Mulai dari pihak pemerintah yang menganggap bahwa Matsuda adalah ancaman, hingga sikap meremehkan dari atasan Matsuda di tempat kerja. Akan tetapi, Matsuda tetap berupaya membongkar Skandal Eishin sebaik mungkin.

Sampai suatu ketika, salah seorang pegawai di kantor bagian keuangan pemerintah--kalau aku tidak salah, ya--ditemukan meninggal dunia karena bunuh diri. Hal ini otomatis juga mengingatkan Matsuda pada keadaan kakaknya yang kurang-lebih sama. Indikasi bahwa pegawai tersebut terlibat dalam Skandal Eishin, membuat Matsuda berupaya membongkar skandal tersebut sedemikian rupa. 

Di sisi lain, Shinichi Murakami (Go Ayano) adalah mantan asisten First Lady. Secara sadar, ia mengetahui dan juga terlibat dalam Skandal Eishin. Hal ini membuatnya diminta untuk berpindah pekerjaan ke CIRO, semacam bagian intel dalam Pemerintahan Jepang. Bisa dibilang, CIRO ini seperti high-level operation to organize the intelligence. Bukannya Murakami memang ingin pindah ke sini, tapi karena atasannya yang mengkehendaki.

Kasus yang sebetulnya kompleks

Kalau boleh jujur, kasus yang ingin dibongkar di The Journalist cukup kompleks. Dalam artian, karena ini kejahatan politik, seharusnya banyak intrik yang bermain. Tapi menurutku, kompleks-nya kasus ini tidak bisa menemui resolusi yang memuaskan.

Sampai dengan episode terakhir, aku merasa bahwa titik terang dari Skandal Eishin terlihat begitu samar. Bahkan, sampai sekitar 20 menit terakhir, saksi kunci dari kasusnya belum memberikan kesediaannya. Alhasil, aku merasa resolusi di dorama ini cukup kosong. Yang juga baru kusadari, tidak ada bentuk plot twist di sini. Yaa, tersangkanya dari awal sudah ketahuan. Jadi, isi 6 episode ini ya upaya membongkar kasusnya aja.

Baiklah. Aku paham kok kalau di sini penulis ingin menunjukkan soal rumitnya kejahatan politik untuk dibuktikan. Bagaimana media bisa dibeli dan para buzzer bisa dengan mudah memutar-balikkan fakta. Sayangnya, menurutku belum ada unsur surprise. Jadinya, dorama ini terasa datar.

Mungkin, cara kerja Matsuda lah yang bisa jadi sedikit penyelamat di sini. Dalam artian, kisah Matsuda bisa memberikan gambaran soal kehidupan reporter politik. 

Oh iya, satu lagi. Dalam dorama ini, kita juga akan menemukan kisah Ryo (Ryusei Yokohama) dan kawannya, Mayu. Di sini, kita bisa mendapatkan perspektif dari anak muda dalam melihat dunia politik. Upaya mereka dalam mencari pekerjaan dan juga meraih mimpi menjadi salah satu fokus. Meskipun Ryo di sini punya keterikatan dengan Kazuya Suzuki, pegawai yang bunuh diri dan jadi fokus utama Skandal Eishin, aku merasa kehidupan dirinya agak terpisah dari jalan cerita utama. Jadi semakin terasa kisahnya hanya sebagai filler.

Kesimpulan

Jujur, aku melihat The Journalist punya potensi. Aku juga baru tahu kalau dorama ini merupakan versi panjang dari filmnya yang berjudul sama. Akan tetapi, aku tidak merasakan excitement saat menontonnya. Entah kenapa aku kurang puas ketika resolusi yang disampaikan... yaudah gitu aja. Tidak ada twist yang cukup berarti pula. Sigh. 

Mudah-mudahan lain kali aku bisa menemukan dorama yang lebih sesuai seleraku nanti.

6 out of 10 stars.

Sincerely,
Ra

Be First to Post Comment !
Post a Comment