Image: Suara |
Nobita travels to the future to show his beloved grandma his bride, but adult Nobita has fled his own wedding. Can he ever be a good husband to Shizuka?
***
Setelah di tahun 2021 aku sama sekali tidak menulis di blog, mari kita coba peruntungan kembali di tahun 2022. Jadi, setelah aku iseng scrolling di Netfliz, akhirnya aku memutuskan untuk menonton Stand by Me Doraemon 2. Aku butuh film ringan yang tidak akan membuatku pusing.
Tentang Nobita
Pada sesungguhnya, Stand by Me Doraemon 2 ini sedikit memiliki koneksi dengan film pertamanya yang dirilis pada tahun 2014. Nah, ini jadi permasalahan karena aku sudah lupa sebagian besar jalan ceritanya. Jadi, ada beberapa scene yang aku tidak menangkap maksudnya. Tapi, kalau pun mau menonton film ini secara stand alone juga enggak masalah, sih.
Premis dari film ini sebetulnya juga sama seperti sebelumnya. Nobita di masa sekarang melakukan perjalanan waktu untuk memperbaiki kesalahan ataupun ketidakberesan hidupnya, baik di masa depan maupun masa sekarang. Nobita di masa depan ternyata masih mempunya rasa insecure tinggi. Hal ini membuatnya lari dari acara pernikahannya sendiri. Padahal, Nobita dari masa sekarang berjanji untuk memperlihatkan pada neneknya di masa lalu mengenai calon pengantinnya. Alhasil, Nobita dari masa sekarang berupaya sekuat tenaga untuk memperbaiki masalah dari Nobita di masa depan. Tentunya, dengan bantuan dari Doraemon yang selalu mendampingi Nobita.
Nobita yang Tak Pernah Berubah
Well, pada dasarnya, Nobita dalam segala macam seri maupun film, tidak akan pernah berubah. Ia akan selalu merasa insecure, self-centered, dan betul-betul bergantung pada orang lain, khususnya Doraemon. Aku sih berharapnya Nobita dewasa memang jadi lebih dewasa. Sayangnya, di film ini tidak terlihat demikian--kelihatan sih sebentar di scene terakhir. Tapi, kan... tetap tidak menunjukkan kedewasaan dari Nobita secara keseluruhan.
Kalau dipikir lagi.. ya memang begitulah karakter dari Nobita. Kalau Nobita tidak berlaku demikian, maka tidak akan ada Doraemon yang saving his ass.
Bagiku, film ini menjadi film hiburan semata. Sejalan dengan tujuan awalku, aku sedang tidak ingin menonton film yang berat. Jadi, membuka tahun 2022 dengan menonton film animasi ini cukup relaxing. Aku tetap suka dengan visual effect di film ini.
Oh, iya. Salah satu hal yang baru aku tahu dari Doraemon Universe adalah nama Christiane Goda. Aku baru tahu kalau itu nama pena Jaiko! Astaga. Kuakui aku memang tidak mengikuti manga Doraemon.. jadi aku betul-betul tidak tahu siapa itu Christiane Goda. Bahkan, aku baru tahu kalau nama asli Gian adalah Takeshi Goda. Smh.
Kesimpulan
Menurutku, kalau nanti ada Stand by Me Doraemon 3, premisnya tidak akan jauh-jauh dari Nobita di masa depan yang menghilang di saat-saat genting. Alasan utamanya pasti soal dia yang merasa insecure. But, let's see. Siapa tahu aku salah.
Hmm. Aku jadi penasaran, kalau untuk Stand be Me, apakah film ini akan menjadi reguler seperti Detctive Conan? Atau ini special occassion saja? Mungkin nanti aku harus cari tahu soal ini.
6.5 out of 10 for Doraemon's time machine.
Ps. Konsep waktu di Stand by Me ini menurutku yang paling tak terbaca. Apakah betul-betul enggak ada konsekuensi dari bertemunya dua orang yang sama dari dimensi waktu yang berbeda?
Be First to Post Comment !
Post a Comment