Resensi Film: To All The Boys: P.S. I Still Love You (2020)


To All The Boys: P.S. I Still Love You
We promised to not break each other's hearts.


Sumber: News18

Judul: To All The Boys: P.S. I Still Love You
Genre: Drama, Romance
Tanggal rilis: 12 Februari 2020
Durasi: 101 menit
Sutradara: Michael Fimognari
Penlus naskah: Sofia Alvarez, J. Mills Goodloe
Pemain: Lana Condor, Noah Centineo, Jordan Fisher

Lara Jean and Peter have just taken their relationship from pretend to officially official when another recipient of one of her old love letters enters the picture.

***

Pertama, saya harus mengakui kalau saya tidak membaca novel karangan Jenny Han--atau setidaknnya belum. Jadi, saya akan menuliskan resensi film ini berdasarkan pengalaman saya menonton serial Netflix yang satu ini. Sejujurnya, film ini masih manis, kok. Dalam artian, porsi romansanya memang bertebaran, tapi tidak terlalu menganggu. Hanya saja, mungkin saya punya keinginan untuk menggampar Lara Jean.

Lara Jean dan Surat Cintanya


Setelah resmi berpacaran dengan Peter (Noah Centineo), Lara Jean (Lana Condor) mencoba menata kembali kehidupan sekolah menengahnya. Ia begitu bahagia saat betul-betul bisa menjadi pacar Peter. Akan tetapi, ternyata tiba-tiba saja Lara Jean mendapatkan surat balasan dari surat cintanya, yakni dari John Ambrose McLaren (Jordan Fisher).

Hal tersebut tentu membuat kehidupan percintaan Lara Jean dan Peter tak bisa berjalan dengan mulus. Belum lagi, mantan pacar Peter, Genevieve (Emilija Baranac), masih sering mendekati Peter. Pada titik itulah, Lara Jean tahu bahwa hidupnya sedang diuji. Terutama, kehidupan cintanya di sekolah menengah.

Yang saya suka dan tidak suka

Sumber: canva, edited by me

Sebagai sebuah sekuel, saya rasa konflik yang disajikan dalam To All The Boys: P.S. I Still Love You ini sangat sederhana. Bahkan, tak begitu melibatkan naik-turunnya emosi. Film ini berpotensi menjadi sebuah film roman remaja yang bisa dinikmati sambil tersenyum. Di film ini, saya suka karakter Peter yang caring. Setidaknya, ketika Lara Jean dan Peter harus bertengkar, tak ada adegan saling membentak yang memusingkan. Menurut saya, Lara Jean dan Peter berhasil membawa diri dengan baik.

Karakter John Ambrose, yang meskipun banyak yang dikritik karena tidak sesuai dengan penggambaran di novel Jenny Han, malah menurut saya mendapatkan porsi yang pas. Saya suka karakter dia yang perhtian pada Lara Jean dan bagaimana dia menghadapi konflik di depan mata.  Satu lagi karakter kesukaan saya adalah Stormy yang diperankan oleh Holland Taylor. Meskipun sebetulnya dia tak banyak mendapat porsi yang besar, saya tetap suka pembawaan Stormy dalam film ini.

Untuk hal yang tidak saya sukai lebih ke bagaimana Lara Jean menghadapi konflik. Dia terlalu insecure dan tidak mempercayai Peter. Padahal, jelas betul bahwa Peter betul-betul jatuh cinta padanya. Hal inilah yang membuat saya ingin menggampar Lara Jean. Maksud saya, apa sih yang kurang dari seorang Peter yang sangat gentle itu?

Lalu, di adegan paling awal, entah mengapa saya cukup terganggu dengan pilihan baju yang dipakai Lana Jean untuk kencan pertama. Menurut saya, karakter Lara Jean itu seharusnya lebih goody-girld-looking. Akan tetapi hal ini semata-mata hanya preferensi saya saja.

Kesimpulan


Saya sempat memberikan ulasan pendek di channel Telegram saya mengenai film ini.

Peter Kavinsky is very sweet and gentle. Lara Jean, somehow, is so damn annoying.  Smh. John Ambrose is cool. Kitty is funny. Dad is awkward. Stormy is lovable. The soundtrack is good. All of those make me want to read the whole series.

6.8/10 untuk Peter Kavinski dan John Ambrose yang gentle dan care.

Sincerely,
Ra
Be First to Post Comment !
Post a Comment