Pembunuhan Atas Roger Ackroyd
Segala sesuatu memang pada dasarnya sederhana -- Hector Blunt
Sumber: goodreads.com |
Judul Inggris: The Murder of Roger Ackroyd
Series: Hercule Poirot Mysteries #4
Penulis: Agatha Christie
Penerjamah: Maria Regina
Tahun terbit: Juli 2017, cetakan kesepuluh
Tahun terbit pertama: 1926
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Baca via Gramedia Digital
Roger Ackroyd tahu terlalu banyak. Ia tahu bahwa wanita yang ia cintai meracuni suami pertamanya yang kejam. Ia juga curiga bahwa wanita itu diperas seseorang. Dan kini… wanita itu bunuh diri.
Malam itu Roger menerima sepucuk surat berisi informasi yang sangat fatal. Sayang sekali, sebelum ia sempat membaca surat itu sampai selesai, seseorang menikamnya hingga tewas.
Hercule Poirot pun terpaksa menunda masa pensiunnya untuk menyelidiki kasus ini.
***
Sebelum saya memutuskan untuk membaca novel yang satu ini, saya mencari resensinya terlebih dahulu di Goodreads. Meskipun saya tidak begitu anti dengan spoiler, nyatanya saya cukup sebal karena sudah tahu siapa pelaku sebenarnya--karena baca resensi seseorang di Goodreads.
Poirot telah pensiun
Dalam buku ini, Hercule Poirot diceritakan telah pensiun. Ia tak lagi menjalani profesinya sebagai seorang detektif. Ia memilih untuk pergi ke suatu desa di Inggris dan menanam labu. Akan tetapi, siapa sangka kalau jiwa detektifnya akan diusik dan iapun terpaksa menunda masa pnesiunnya.
Roger Ackroyd ditemukan meninggal dunia di ruang kerjanya. Sebuah belati asal Tunisi menancap di tubuhnya. Orang yang pertama kali menemukan Ackroyd adalah Dokter Sheppard dan juga Parker--kepala pelayan di Fernley. Seluruh orang yang berada di rumah itu dicurigai memiliki motif dan juga kesempatan untuk membunuh Ackroyd. mulai dari Flora Ackroyd dan ibunya Mrs. Ackroyd, Hector Blunt--laki-laki pendiam yang merupakan seorang pemburu, Ralph Paton--anak angkat Roger Ackroyd, Geoffrey Raymon--sekretaris pribadi Roger, Parker--si kepala rumah tangga, dan juga Elizabeth Russel--pelayan ruang duduk yang baru saja bertengkar dengan Roger.
Semua bukti tidak pernah mengarah pada siapapun. Banyak sekali kejanggalan yang ada. Hal ini membuat Poirot gemas dan akhirnya ia pun mengatakan bahwa pada dasarnya, semua orang telah menyembunyikan sesuatu darinya.
Spoiler ini membunuhku
Sumber: vexels.com, edited by me |
Dari awal, saya memang sudah tahu siapa pelaku pembunuhan Roger Ackroyd. Memang, sih, saya jadi lebih fokus untuk memperhatikan detail-detail yang disiratkan oleh sang pelaku. Akan tetapi, saya masih sebal karena banyak hal yang membuat saya bingung. Mengapa tidak ada hal yang betul-betul merujuk pada pelaku yang sebenarnya?
Lalu, saya memang sudah merasa ada suatu keanehan dari cerita-cerita yang dilontarkan si pelaku. Tapi kesadaran tersebut semata karena saya sudah tahu dia adalah pelakunya. Seandainya saya tidak mengetahui kebenarannya, mungkin twist yang disajikan akan membuat saya ternganga.
Anyway, ternyata pemikiran Agatha Christie di sini agak berbeda dengan Gosho Aoyama. Di buku ini, Poirot seolah mendorong si pelaku untuk bunuh diri. Tentu hal ini berbeda dengan sikap Conan yang tak akan pernah membiarkan hal itu terjadi.
Otomatis, salah satu kutipan dari pelaku yang cukup mengena berada di bagian terakhir buku:
Aku juga tidak kasihan kepada diriku sendiri.Karena itu aku memilih veronal.Tetapi aku sungguh berharap Hercule Poirot tidak pernah pensiun dari pekerjaannya dan datang ke sini untuk bertanam labu.
Kesimpulan
Terlepas dari spoiler yang aku dapatkan, aku masih tetap bisa menikmati buku ini. Bahkan, setengah mati penasaran dengan cara apa pelaku melakukan kejahatannya.
4 dari 5 bintang untuk satu-satunya novel Agatha Christie yang masuk 1001 books list.
Sincerely,
Ra
Be First to Post Comment !
Post a Comment