Girls in the Dark
Apakah kamu pernah ingin membunuh seseorang?
oleh Akiyoshi Rikako
4 dari 5 bintang
Sumber gambar: Goodreads |
Judul :
Girls in the Dark
Penulis : Akiyoshi Rikako
Genre : Misteri, Young Adult
Bahasa: Indonesia
Penerjemah : Andry Setiawan
Penyunting : Nona Aubree, Arumdyah Tyasayu (‘Hukuman
Telak’)
Proofreader : Dini Novita Sari
Design
Cover : Kana Otsuki
Ilustrator : @teguhra
Penerbit : Penerbit Haru
Tahun
terbit : Juli 2016, cetakan kedelepan
Tebal
buku : 289 halaman
ISBN : 978-602-7742-31-4
Beli
di TM. Bookstore, Depok Town Square, Depok.
Edisi Repackaged (ISBN: 9786027742314)
Apa yang ingin disampaikan oleh gadis itu...?
Gadis itu mati.
Ketua Klub Sastra, Shiraishi Itsumi, mati. Di tangannya ada setangkai bunga lily.
Pembunuhan? Bunuh diri? Tidak ada yang tahu. Satu dari enam gadis anggota Klub Sastra digosipkan sebagai pembunuh gadis cantik berkarisma itu.
Seminggu sesudahnya, Klub Sastra mengadakan pertemuan. Mereka ingin mengenang mantan ketua mereka dengan sebuah cerita pendek. Namun ternyata, cerita pendek yang mereka buat adalah analisis masing-masing tentang siapa pembunuh yang sebenarnya. Keenam gadis itu bergantian membaca analisis mereka, tapi....
Kau... pernah berpikir ingin membunuh seseorang?
BONUS CERPEN: Hukuman Telak
Informasi lebih lanjut dapat dibaca di:
Bagiku,
membaca novel bergenre horor ataupun thriller
merupakan suatu hal yang menantang. Mengapa demikian? Karena pada dasarnya
aku adalah orang yang penakut. Aku masih ingat pernah membaca novel Bangsal 13
dan berakhir tidak bisa tidur. Sungguh. Ada trauma tersendiri saat aku membaca
novel bergenre sejenis.
Akan
tetapi, suatu ketika, saat aku membaca novel thriller karya Lexie Xu, aku menjadi biasa saja. Setidaknya, aku
masih mau membaca novel bergenre ini. Meskipun demikian, aku akan menolak
mentah-mentah apabila aku harus menonton filmnya. Aku tidak bisa membayangkan
semengerikan apa bentuk visualisasi dari cerita-cerita bergenre demikian.
"Kalau kau benar-benar ingin membalas budi, jangan kepadaku. Tapi lakukan pada orang-orang yang tidak beruntung."
Girls in the Dark sudah
sering muncul di timeline media
sosialku. Atau di blogroll-ku. Tanpa
sadar, aku jadi penasaran dengan cerita ditawarkan. Apalagi, dari banyak resensi
yang aku baca, Akiyoshi Rikako menawarkan cerita yang tidak biasa. Banyak twist yang disajikan. Maka dari itu, aku
jadi tertarik untuk membaca seri garapan penulis lulusan Waseda University ini.
Cerita
dimulai dengan kenyataan bahwa Ketua Klub Sastra SMA Putri Santa Maria,
Shiraishi Itsumi, meninggal dunia. Berbagai spekulasi muncul akan penyebab
kematian Itsumi. Banyak yang menganggap bahwa Itsumi mati bunuh diri, ada pula
yang menganggap bahwa Itsumi mati dibunuh oleh anggota Klub Sastra lainnya.
"Nitani-san... kau... pernah berpikir ingin membunuh seseorang?"
Klub
Sastra SMA Putri Santa Maria dapat dibilang merupakan klub paling eksklusif.
Seluruh anggota yang tergabung di klub tersebut harus diundang secara pribadi
oleh Itsumi. Lalu, yang berhak masuk pun adalah orang-orang yang memiliki
keunikan masing-masing. Ada Nitani Mirei,
si pintar penerima beasiswa; Kominami Akane, anak pemilik restoran Jepang yang
gemar memasak ala barat; Diana Detcheva, seorang murid internasional asal
Bulgaria; Koga Sonoko, murid IPA yang bercita-cita menjadi dokter; dan Takaoka
Shiyo, penulis novel remaja yang sedang naik daun. Tak lupa pula ada Sumikawa
Sayuri yang berkedudukan menjadi Wakil Ketua. Sayuri dan Itsumi sudah bersahabat
sejak lama. Tidak heran apabila keduanya mengelola Klub Sastra yang sudah lama
ditinggalkan.
Film Girls in the Darks |
Setelah
kematian Itsumi, anggota Klub Sastra yang tersisa berniat untuk mengadakan
pertemuan rutin. Di pertemuan tersebut diadakan pula tradisi Yami Nabe, yakni memasukkan bahan-bahan
yang dibawa ke dalam satu kuali besar. Kemudian, dimakan bersama-sama. Di
sela-sela Yami Nabe, akan ada pembacaan
cerita yang dibuat oleh masing-masing anggota. Dan, tema yang diangkat pada
pertemuan ini adalah mengenai kemaitan Shiraisi Itsumi. Permasalahannya,
ternyata cerita yang dibawakan oleh masing-masing anggota bertentangan.
Siapakah yang benar? Siapa pula yang berbohong? Pada akhirnya, semua anggota
saling menuduh satu sama lain sebagi pembunuh Shiraishi Itsumi, gadis cantik
idola yang meninggal dunia.
Selesainya
aku membaca Girls in the Dark ini,
aku merasa terkejut sedemikian rupa.
Menurutku, novel ini merupakan salah satu jenis novel sialan yang berhasil memutarbalikkan fakta. Apa yang ada di awal
dan dipercayai, langsung hancur di kesempatan berikutnya. Aku benar-benar salut
dengan Akiyoshi yang berhasil menciptakan cerita mengejutkan seperti ini.
Apalagi, cara Akiyoshi memaparkan setiap kejadian membuatku benar-benar
terkecoh. Aku sampai tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Bravo!
Bagiku,
novel ini ‘keseraman’nya tidak terlalu terasa. Mungkin karena tidak sebegitu
gelapnya misteri yang ada. Apalagi, kebanyakan berfokus pada kematian Itsumi dan
bagaimana cara dia meninggal. Bagiku, Gantung
karya Nadia Khan lebih membangkitkan adrenalin. Ohh, baiklah. Mungkin ini
hanyalah masalah selera. Yang pasti, saat aku membaca Girls in the Dark, aku tidak merasa semerinding itu.
Kemudian,
bagiku tampilan dari Girls in the Dark terbitan
Penerbit Haru ini enak dibaca. Selain tulisannya yang cukup manusiawi,
ilustrasi yang ada di dalam bukuny pun menarik. Ditambah pula dengan sampul
yang cantik dan koleksi-able. Aku
jadi penasaran dengan novel selanjutnya, yakni The Dead Returns. But seriously, ini mereka nyambung nggak, sih?
Atau sebenernya nggak nyambung? Hem, entahlah.
Aku juga belum punya seri lanjutannya.
Pada
intinya, novel ini bisa dijadikan alternatif apabila kamu mencoba untuk
mendalami genre horor atau thriller. Twist yang tidak disangka dan
gaya kepenulisan yang mudah dipahami, bisa menjadi salah satu daya tarik dari
novel ini.
4
bintang untuk twist yang cukup sialan.
Sincerely,
Puji P. Rahayu
makasih reviewnya
ReplyDeleteSama-sama, Kak.
DeleteTerima kasih juga sudah berkunjung :)
Terimakasih kak atas reviewnya, aku jadi beneran mau baca soalnya aku emang udah sempet nonton trailer filmnya belum lama ini. Tau sih kalo film nya sendiri diangkat dari novel cuma baru ngeh novel yang ini dan ternyata diterbitin di Indonesia juga :) . Trailernya ajah udah bikin penasaran apalagi novelnya yah :D (ditambah review kak puji makin penasaran) . Jadi ini si itsumi kenapa :(
ReplyDeleteKaaaan...
DeleteKematian Itsumi jadi misteri banget di novel ini :" Bener-bener twist pokoknya.
Jadi penasaran juga sih sama filmnya :"