The Life and Adventures of Santa Claus
Kisah Hidup dan Petualangan-petualangan Santa Claus
"emang benar, banyak pejuang besar, raja-raja hebat, dan cendekiawan-cendekiawan yang sering pula dibicarakan orang; tetapi tidak ada satu pun yang begitu disayang seperti Santa Claus, sebab tidak ada yang seperti dirinya, mengabdikan hidupanya untuk membuat orang-orang lain bahagia. hlm. 111
By L. Frank Baum
3 of 5 stars
Image source: goodreads |
Genre : Fantasi, children book
Alih bahasa : Tanti Lesmana
Desain dan ilustrasi sampul : Ratu Lakhsmita Indira
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2014
Tebal buku : 152 halaman
ISBN : 978-602-03-1128-9
Harga : Rp31.500,- di TM Bookstore, Depok Town Square
Suatu hari di Hutan Burzee. Ak yang Agung, Penguasa Hutan-Hutan di dunia, menemukan bayi manusia. Tanpa pertolongannya, bayi itu tentu sudah dimangsa singa. Necile, si peri-hutan, merawat bayi itu dan menamainya Claus. Dan dia hidup damai bersama para penghuni hutan.
Ketika Claus semakin dewasa, dia merasa harus kembali ke dunia manusia. Hatinya tersentuh ingin membahagiakan anak-anak yang dilihatnya. Dia pun mulai membuat mainan, dan membagikannya. Namanya semakin dikenal dan anak-anak menyayanginya, sebab dia sahabat mereka. Tetapi jalannya tidak selalu mulus. Ada makhluk-makhluk hutan yang tak senang dan berusaha menghalangi, bahkan mencelakai Claus.
Informasi lebi lanjut dapat dibaca di:
Membaca buku anak menjadi salah satu hal yang aku sukai. Kenapa? Selain serasa bernostalgia, membaca buku anak tidak terlalu membutuhkan kondisi otak yang prima. Haha. Intinya sih, membaca buku anak serasa membaca bacaan santai yang bisa membuat otak lebih relaks. Tentunya, The Life and Adventures of Santa Claus bisa menjadi pilihan yang tepat untuk bersantai.
Pada mulanya, di Hutan Burzee hanya dihuni oleh makhluk-makhluk abadi. Mulai dari kaum peri, kaum Ryl, dan juga kaum Knock yang bungkuk. Akan tetapi, suatu hari, Ak yang Agung menemukan bayi manusia. Memang, Ak dikenal sebagai sosok yang bijak dan dinobatkan sebagai penguasa hutan-hutan di dunia. Dengan kebaikan hatinya, ia menyelamatkan bayi tersebut dari ancaman singa. Necile si peri hutan merasa hidupnya kesepian. Sehingga, ia pun menjadikan bayi tersebut anak angkatnya dan ia namai Claus.
"Apakah aku bersalah karena ayahku penguasa? Tidak bolehkah aku memiliki mainan-mainan indah yang sangat kudambakan karena ada anak-anak lain yang lebih miskin daripada diriku?" Bessie Blithesome, hlm. 67.
Claus tumbuh dan berkembang di Hutan Burzee. Ia mengenal hampir seluruh makhluk abadi yang ada di hutan tersebut. Bahkan, ia menjadi teman seluruh penghuni hutan. Semakin ia dewasa, Caus menyadari bahwa dirinya bukanlah bagian dari Hutan Burzee. Ia berbeda dengan makhluk abadi. Maka dari itu, ia memutuskan untuk kembali ke dunia manusia dan memulai pekerjaannya dengan membuat mainan. Ia ingin membahagiakan anak-anak di seluruh dunia.
"Mereka yang jahat selalu pengecut." Ratu Zurline, hlm. 79.
Meskipun begitu, ada pula yang membenci Claus dan kebaikan hatinya. Kaum Awgwa berusaha untuk mencelekai Claus agar anak-anak tidak bisa mendapat mainan. Untungnya, Claus adalah anak Hutan Burzee yang selalu dilindungi. Akhirnya, Claus selamat dan bisa melanjutkan pekerjaannya membahagiakan anak-anak. Setiap malam natal, Claus dan para rusa saling membantu untuk menyebarkan kebahagiaan ke seluruh dunia.
Yeay. Jujur saja, aku belum pernah membaca kisah Santa Claus versi mana pun. Jadi, saat aku membaca buku ini, aku cukup senang karena bisa membaca kisah hidup orang tua berjanggut itu. Menurutku, Baum telah berhasil mengolah kisah Claus sedemikian rupa hingga masuk akal.
Image source: google.com, edited by me |
Kisah Claus memang sangat sederhana. Akan tetapi, Baum berhasil mengolah cerita ini begitu apik. Tentunya, anak-anak kecil pasti akan senang saat membaca buku ini. Bahasanya tidak terlalu sulit dimengerti dan menyenangkan untuk dibaca. Otomatis, aku juga ingin mengacungkan jempol kepada penerjamah buku ini, Tanti Lesmana. Ia berhasil membuat cerita ini menjadi hidup dengan terjemahan yang baik dan tidak membingungkan.
Mungkin, hal yang membuatku sebal adalah ukuran huruf yang digunakan dalam buku ini. Menurutku, ukurannya terlalu kecil. Sehingga, kalau buku ini dibaca oleh anak-anak, akan menyulitkan mereka. Semoga Gramedia Pustaka Utama bisa mengubahnya di kemudian hari.
Selebihnya, aku tidak ingin berkomentar apa-apa. Toh, ceritanya cukup menghibur dan cocok untuk anak-anak. Jadi, kisah Santa Claus ini bisa menjadi alternatif untuk bacaan anak-anak.
3 bintang untuk kisah hidup Claus yang penuh kebahagiaan.
Be First to Post Comment !
Post a Comment