The Chronicles of Audy O2
"Kalau dipikir-pikir, kalian ini... mirip oksigen, ya. Selalu ada, tapi baru kerasa penting waktu nggak ada." Romeo, hlm. 283.
By Orizuka
4 of 5 stars
Image source: here |
Penyunting : Yuli Yono
Cover desainer dan ilustrator : Bambang 'Bambi' Gunawan
Proofreader : KP. Januwarsi
Genre : Roman, drama
Penerbit : Penerbit Haru
Tahun terbit : Juli 2016, cetakan kedua.
Tebal buku : 364 halaman
ISBN : 978-602-7742-86-4
Harga : Rp63.900,- di TM Bookstore, Depok Town Square.
Hai. Namaku Audy. Umurku masih 22 tahun. Hidupku tadinya biasa-biasa saja, sampai cowok yang kusukai memutuskan untuk meneruskan sekolah ke luar negeri. Ketika aku sedang berpikir tentang nasib hubungan kami, dia memintaku menunggu. Namun ternyata, tidak cuma itu. Dia juga memberikan pernyataan yang membuatku ketakutan setengah mati! Di saat aku sedang kena galau tingkat tinggi, masalah baru (lagi-lagi) muncul. Seseorang yang tak pernah kulirik sebelumnya,sekarang meminta perhatianku! Ini, adalah kronik dari kehidupanku yang sepertinya selalu ribet. Kronik dari seorang Audy.
Info lebih lanjut dapat dibaca di:
Yeay. Akhirnya aku berhasil membeli salah satu novel yang pengin aku baca setelah membaca novel terakhirnya. Yap. The Chronicles of Audy: O2 berada pada list pertama di Wishful Wednesday yang aku buat. Jujur saja, aku senang bisa menyelesaikan kisah 4R1A dengan sukses. Aku sukses dibuat baper dan pengin terus baca kisah Audy sampai akhir oleh Orizuka.
"Aku memang belum memikirkan masak-masak rencana masa depanku. Namun, masa depan yang kupikir masih jauh itu, tiba-tiba saja sudah di depan mata." Audy, hlm. 39.
Perjuangan Audy untuk membuat skripsi akhirnya berbuah manis. Ia berhasil menyelesaikan skripsinya dalam waktu satu bulan. Meskipun begitu, banyak kejadian yang terjadi saat proses pembuatan skripsi itu. Mulai dari perubahan rencana masa depan Rex yang memasukkan Audy ke dalamnya, Romeo yang sering bertingkah aneh, kegalauan Maura yang belum bisa dekat dengan Rafael, hubungan Rex dan Rafael yang masih saja canggung, hingga masalah hati Audy sendiri. Berbagai hal masih terjadi di kehidupan Audy, tetapi pada akhirnya Audy bisa menghadapinya.
"Dia boleh nggak menyukaiku dan aku aku nggak akan memaksannya untuk berubah pikiran." Rex, hlm. 116.
Kesanku setelah membaca O2 ini adalah puas. Meskipun sedikit gemes dengan akhirnya yang minta dijitak. Sebelum beranjak lebih jauh, aku ingin memuji hasil karya Mas Bambang 'Bambi' Gunawan. Desain sampul dan ilustrasinya cocok dan keren banget. Mungkin, sampul The Chronicles of Audy ini memang sampul yang menarik hatiku secara langsung. Salah satu alasan aku mau membeli novel ini pun karena hal itu. Apalagi, warna hijaunya juga terlihat segar. Pokoknya aku suka pakek banget. Semoga Haru bisa membuat sampul-sampul cantik lagi nantinya. Hoho.
"Oke, mungkin aku juga ingin punya pacar, tapi bukan yang genius, yang hidupnya terencana, dan yang mau menikah sebelum dua puluh tahun!" Audy, hlm. 126.
Di buku terakhir seri kronik Audy ini, aku semakin jatuh hati dengan Rex. Haha. Meskipun kadang masih pengin nimpuk dia. But somehow, Rex bisa jadi romantis kalau ia mau. Tapi tetep deh, aku nggak bisa ngebayangin gimana canggungnya kalau berhubungan dengan Rex yang notabene masih brondong dan geniusnya nggak ketulungan. Aku aja dibikin cengo, apalagi Audy?
Membaca buku ini menyadarkan aku akan beberapa hal. Keluarga, bagaimanapun bentuknya, akan selalu penting. Keluarga lah yang akan memberi kita kekuatan saat kita berada dalam masalah. Keluarga lah yang akan selalu memberi kita dukungan saat kita butuhkan. Like the one my lecture say, family doesn't have consist of father, mother, and son/daughter. Yang terpenting adalah, rasa saling memiliki sebagai satu keluarga. Itulah yang dimiliki oleh Audy dan keluarga 4R.
"Seperti oksigen, keluarga ada di sekitarmu, di setiap tarikan napasmu, mengalir dalam darahmu. Walaupun kamu nggak selalu bisa lihat, tapi kamu keluarga selalu ada bersama kamu." Audy, hlm. 283.
Lalu, masa depan yang akan kita tempuh adalah masa depan yang kita pilih sendiri. Sebisa mungkin, cari hal-hal yang menyenangkan untuk dikerjakan. Find the great job, not only job. Pekerjaan yang kita lakukan, sebaiknya memang pekerjaan yang kita minati dan senangi. Jangan termakan iming-iming gaji yang besar maupun keuntungan lainnya. Sama seperti Audy. Meskipun biasanya lulusan HI akan memilih menjadi diplomat--atau kerja di corporate, deh. *Pst, as IR student, I know it well, belum tentu juga akan berjalan demikian. Contohnya Audy yang memilih pekerjaan yang tidak ada sangkut-pautnya dengan HI. *Sepertinya aku juga akan begitu nantinya. Haha. Yang pasti, yang menentukan masa depan kamu, ya kamu. Bukan orang lain.
Image source: here, edited by me. |
Intinya sih, kronik Audy ini memberikan banyak pelajaran. Selain juga hiburan yang menyenangkan, Audy mengajarkan kita akan arti keluarga dan juga perencanaan masa depan. Satu hal yang kurasa kurang dari buku ini adalah, proses kedekatan Rex dan Audy. Ish, sumpah, deh. Rasanya kurang bangetchemistry yang terbentuk di antara keduanya. Perlu digali lebih dalam. Kalau perlu ada seri sendiri untuk kisah cinta mereka.
"Tapi ensiklopedia nggak bikin aku pengin punya tujuan. Ensiklopedia nggak bikin aku pengin jadi lebih baik. Ensiklopedia nggak percaya aku bisa melakukan itu semua. Dan yang paling penting, ensiklopedia nggak bikin aku deg-degan tiap melihatnya." Audy, hlm. 324.
Aku rasa, The Chronicles of Audy bisa menjadi salah satu koleksi favorit bagi pembaca. Gaya bahasa Orizuka yang begitu enak dibaca serta kisah keluarga yang tidak terlalu berlebihan akan menjadi daya tarik tersendiri.
4 bintang untuk si ensiklopedia berjalan.
Be First to Post Comment !
Post a Comment