Wishful Wednesday merupakan meme mingguan yang diselenggarakan oleh Books to Share. Dalam meme ini, kita dibebaskan untuk membuat wish buku apa yang kita ingin punya. Boleh buku yang memang akan kita beli atau buku yang menjadi wishlist kita yang sulit didapat.
Halo, lagi! Berjumpa lagi denganku. Ak berharap aku beneran bisa rutin mengikuti meme mingguan ini secara rutin. Amin.
Nah, di Wishful Wednesday yang kedua kali ini, aku lagi pengin punya novel bergenre fiksi sejarah. Iya, jangan lihatin aku kayak gitu. Hehe. Iya, saku pengin punya dalam rangka menuntaskan tantangan Posting Bareng BBI bulan Agustus. Nah, awalnya sih aku mau memilih Tetralogi Pulau Buru-nya Pram, Tapi kok ya mager baca serial begituh *digeplak. Akhirnya, aku memutuskan untuk mencari novel lain. Dan, pilihanku jatuh pada Amba karya Laksmi Pamuntjak.
Tahun 2006: Amba pergi ke Pulau Buru. Ia mencari orang yang dikasihinya, yang memberinya seorang anak di luar nikah. Laki-laki itu Bhisma, dokter lulusan Leipzig, Jerman Timur, yang hilang karena ditangkap pemerintah Orde Baru dan dibuang ke Pulau Buru. Ketika kamp tahanan politik itu dibubarkan dan para tapol dipulangkan, Bhisma tetap tak kembali.
Novel berlatar sejarah ini mengisahkan cinta dan hidup Amba, anak seorang guru di sebuah kota kecil Jawa Tengah. “Aku dibesarkan di Kadipura. Aku tumbuh dalam keluarga pembaca kitab-kitab tua.” Tapi ia meninggalkan kotanya. Di Kediri ia bertemu Bhisma. Percintaan mereka terputus dengan tiba-tiba di sekitar Peristiwa G30S di Yogyakarta. Dalam sebuah serbuan, Bhisma hilang selama-lamanya. Baru di Pulau Buru, Amba tahu kenapa Bhisma tak kembali.
Novel berlatar sejarah ini mengisahkan cinta dan hidup Amba, anak seorang guru di sebuah kota kecil Jawa Tengah. “Aku dibesarkan di Kadipura. Aku tumbuh dalam keluarga pembaca kitab-kitab tua.” Tapi ia meninggalkan kotanya. Di Kediri ia bertemu Bhisma. Percintaan mereka terputus dengan tiba-tiba di sekitar Peristiwa G30S di Yogyakarta. Dalam sebuah serbuan, Bhisma hilang selama-lamanya. Baru di Pulau Buru, Amba tahu kenapa Bhisma tak kembali.
Alasan kenapa aku menginginkan buku ini adalah, karena sampulnya cantik. Ups. Tapi bener, kok. Sampul dari Amba ini dilihat-lihat elegan banget. Ilustrasinya bagus dan membuat penasaran orang yang melihatnya.
Selain itu, aku pernah membaca resensi dari salah seorang anggota BBI juga *tapi aku lupa siapa. Waktu itu, resensinya kakaknya masuk di #ResensiPilihan GPU, Juur saja, setelah membacanya aku jadi kepo setengah mati sama novel Amba. Beneran, deh. Aku pengin tahu gimana kehidupan Amba sebenarnya. Lagipula, kalau dipikir-pikir, aku ini emang jarang baca sejarah lagi sejak masuk IPA. Aku jadi merasa berdosa. Wkwkwk.
Intinya, aku berharap bisa mendapatkan novel ini dalam waktu dekat. Amin.
Be First to Post Comment !
Post a Comment