The Chronicles of Audy: 4/4 by Orizuka | Book Review

The Chronicles of Audy: 4/4
"Aku cuma nggak peduli tempat kita tinggal. Yang penting aku tahu ke mana harus pulang."

By Orizuka

4 for 5 star

Image source: goodreads.com
Penyunting                                 : Yuli Yono
Desainer dan Ilustrator Sampul  : Bambang 'Bambi' Gunawan
Proofreader                                : KP. Januwarsi
Penerbit                                       : Penerbit Haru
Tahun Terbit                               : April 2016, cetakan ketiga
Jumlah Halaman                         : 314 halaman
ISBN                                           : 9786027742536
Hadiah dari Kak Ren Puspita (Ren's Little Corner)

Hai. Namaku Audy.

Umurku masih 22 tahun.

Hidupku tadinya biasa-biasa saja,

sampai aku memutuskan untuk bekerja di rumah 4R dan jatuh hati pada salah seorang di antaranya.


Kuakui aku bertingkah (super) norak soal ini,
tapi kenapa dia malah kelihatan santai-santai saja?
Setengah mati aku berusaha jadi layak untuknya, tapi dia bahkan tidak peduli!

Di saat aku sedang dipusingkan oleh masalah percintaan ini, seperti biasa, muncul masalah lainnya.

Tahu-tahu saja, keluarga ini berada di ambang perpisahan. 
Aku tidak ingin mereka tercerai-berai, tapi aku bisa apa?

Ini, adalah kronik dari kehidupanku yang masih saja ribet.
Kronik dari seorang Audy. 


***

Hore. Pada akhirnya aku bisa melanjutkan membaca seri The Chronicles of Audy. Seri ini merupakan salah satu seri yang aku tunggu-tunggu. Bukan ditunggu terbitnya, sih. Tapi ditunggu datangnya uang untuk membelinya. Ehh, ternyata aku malah beruntung mendapatkan paket buku dari Kak Ren. Makasih ya, Kak :*




First Impression
Setelah membaca The Chronicles of Audy: 21, aku langsung penasaran dengan bagaimana cara Audy menyikapi tingkah laku Rex. Tahu kan, kalau bocah itu menaruh perasaan pada Audy? Aku mencoba menerka-nerka bagaimana jadinya perasaan Audy sendiri terhadap Rex. Hoho. Jadilah, aku berekspektasi menemukan jawabannya di buku ini.

The Appearance 
Sejauh ini, ada dua sampul buku berseri yang aku suka. Yaitu, Fay's Adventure Series dan seri kronik Audy ini. Menurutku, sampul dari Audy ini sangat lucu dan menyentuh. Apalagi ditambah bookmark lucu yang membuatku ingin mengoleksinya. Penggambaran ilustrasi tokohnya pun tidak terlalu menjatuhkan imajinasi. Apalagi, kualitas sampulnya cukup tebal. Ahh, menyenangkan sekali melihat sampul dari seri ini.


The Summary
Setelah Rex menyatakan perasaannya pada Audy, otomatis Audy tidak bisa bertingkah seperti biasanya. Ia tahu kalau perasaan canggung lama-kelamaan akan tercipta. Belum lagi, Audy merasa tidak pantas untuk disukai Rex yang Maha Pintar dan Maha Genius. Perlahan, Audy menjalankan rencana untuk mencoba meningkatkan tingkat IQnya. Dengan bantuan Rafael, Audy mencoba untuk menyelesaikan kubik rubik dengan satu motivasi, permainan tersebut dapat berfungsi untuk meningkatkan IQnya. 

Cinta membuat orang tergenius sekalipun menjadi gila, ingat? Jadi dikira-kira saja apa yang bisa cinta lakukan terhadap orang yang simpel sepertiku!

Di samping itu, Audy juga harus bergulat dengan usahanya menyelesaikan skripsi. Dengan bantuan Rex--yang pada akhirnya malah dicuekin oleh Audy, Audy berhasil menyelesaikan proposal skripsinya dan juga menyerahkannya pada dosen pembimbing. Tentunya, perjuangan Audy semakin panjang. Sayangnya, beberapa masalah muncul. Rafael yang 'dikeluarkan' dari PAUD Ceria karena kecerdasannya yang luar biasa. Sehingga, Rafael perlu pindah sekolah ke sekolah khusus untuk anak-anak gifted. Akan tetapi, satu hal yang membuat Audy cukup terguncang adalah rencana kuliah Rex di MIT. Bisa-bisanya cowok ababil itu tidak memberitahu keluarganya--dan Audy--mengenai hal tersebut?

Selain kisah tersebut, ada pula cerita kesuksesan pernikahan Regan dan Maura. Ada juga Romeo yang selalu menjadi penghibur Audy di kala sedih. Intinya, kronik kehidupan Audy di buku ini jadi lebih rumit dari biasanya.

The Point of View, Setting, and Plot
Sudut pandang yang digunakan dalam buku ini adalah sudut pandang pertama dari sisi Audy. Bisa dirasakan kalau karakter Audy ini cukup kuat. Apalagi, tingkah laku kocaknya jadi bikin senyum sendiri. Meskipun demikian, terkadang aku juga gemes saat membaca tingkah laku Audy. Kok bisa ya ada orang sepolos Audy? Kalau menurutku, sudut pandang Audy ini sudah sangat pas. Meskipun terkadang aku ingin tahu bagaimana sudut pandang Rex.

"Tapi kamu satu-satunya orang yang pengin aku ajarin soal logaritma itu," Rex, hlm. 157.

Untuk latar yang digunakan sendiri berpusat di Kota Gudeg--Yogyakarta. Tentunya, latar utama adalah Rumah 4R. Selain itu, ada pula beberapa tempat yang sempat tersebut. Kosan Audy, Alun-Alun Kidul, Lapangan Klebengan, Kampus Audy, dan tentunya PAUD Ceria. Oh, ya. Ada satu tempat lagi yang didatangi oleh Audy dan Rex dalam rangka kencan, yaitu Rumah Cokelat.

Alur yang digunakan dalam buku ini cenderung alur maju. Jarang sekali ada kisah masa lalu yang terpapar.

Image source: google.com, edited by me

























The Opinion
Di awal sebenarnya aku cukup gemas pada Audy. Aku sampai ingin menggetok kepala Audy agar dia sedikit waras. Noraknya kok nggak ketulungan. Untung Rex masih suka. Kalau enggak kan kehidupan Audy tambah merana -.-

Selain itu, aku suka konflik yang disajikan. Benar-benar bentuk konflik keluarga yang yaaa, bisa dinalar realitanya. Aku suka cara Orizuka membawa cerita ini. Terliihat nyata dan membuatku tersentuh. Secara keseluruhan, aku menikmati membaca buku ini. Aku seolah-olah terhanyut dengan Kisah Audy dan 4R. 

Ohh, tentu saja aku cukup terkejut dengan twist yang muncul. Aku nggak menyangka kalau Romeo juga menaruh hati pada Audy. Hem. Hem. Apa jadinya ya nanti? Aku terkadang juga sebal setengah mati dengan tingkah laku Rex yang amat menyebalkan. Meskipun, pada akhirnya nggak bisa marah lama-lama sama Rex. Dia terlalu menggemaskan. Haha.

Namun, dia adalah Rex. Dia selalu berjalan sendirian. Aku gagal menyusulnya karena jurang yang ternyata ada dia ciptakan sendiri. Audy, hlm. 197.

The-Chronicles-of-Audy-44-by-orizuka-book-review
Pst. tolong abaikan bentuk tangan saya.
The Last Impression
Jadi pengin cepat-cepat baca The Chronicles of Audy: O2. Aku penasaran dengan kisah lanjutan Audy. Apakah Rex benar-benar akan kuliah di MIT? Apakah Rafael bisa mendapat sekolah yang tepat? Siapa yang akan dipilih Audy pada akhirnya? Dan terakhir, bagaimana nasib skripsi Audy? Ahh, terlalu banyak pertanyaan yang ingin kuketahui jawabannya. Semoga, uang skau lebaranku nanti bisa kugunakan untuk membeli lanjutan kronik Audy ini.

"Karena aku kakak yang nggak berguna, selama kamu pergi nanti, aku nggak akan jagain Audy buat kamu." Romeo, hlm. 300.

The Conclusion
Kamu suka cerita tentang keluarga yang bisa membuatku tertawa, sebal, dan sedih? Bacalah kronik Audy yang--sesungguhnya--kronis.

4 bintang untuk kata-kata Rex yang kelewat romantis.


Be First to Post Comment !
Post a Comment