Sahabat Lama
"Itulah sahabat sejati, saling mengingatkan, saling membantu, dan saling berbagi." --hlm. 55.
By Fazza Faizah
2 for 5 stars
Tahun Terbit : 2016
ISBN : 9786020280806
Ketika kita memiliki sahabat, bukan berarti kita pasti akan selalu bersamanya. Ada masa-masa kita harus pindah, mengambil kesempatan, melanjutkan sekolah, dan memilih pekerjaan. Tetapi bukan berarti saat kita sudah berpisah, maka selesai begitu saja.
Tulisan dalam buku ini merupakan resep-resep manjur yang menunjukan pada kita terutama anak-anak muda dalam mengartikan sebuah hubungan persahabatan. Cara jitu memiliki banyak teman, bagaimana cara bersosialisasi dan berhubungan dengan sesama terutama dengan teman lama dan yang terpenting bagaimana menjadi seorang sahabat yang dicintai oleh Allah, yang bersama-sama meniti jalan untuk mendapatkan ridha dan cinta-Nya. Bersama-sama berjalan menuju surga yang DIA janjikan.
Hari ini mungkin kita berkenalan dengan orang-orang baru, suatu saat kita mungkin jadi teman dekat atau menjadi sahabat, namun sahabat lama semakin lama akan semakin istimewa.
“Sesungguhnya Allah ta`ala menyukai kelestarian atas keakraban kawan lama, maka peliharalah kelangsungannya.” (HR. Ad-Dailami)
***
Sahabat adalah dia yang apabila engkau bersamanya akan lebih mengingati akan Tuhan, kematian, dan kebermanfaatan untuk sesama.
Sebelum aku memulai untuk mereview novel ini, aku ingin mengatakan bahwa ini pertama kalinya aku membaca buku non fiksi yang bernapaskan islami. Hadeuh. Baca yang fiksi islami saja aku nggak tertarik. Bagaimana dengan buku ini?
Jadi, sebenarnya buku ini merupakan hadiah ulang tahun dari teman sekamarku. Awalnya, kupikir buku ini merupakan bentuk cerita fiksi tentang sahabat yang sesuai dengan napas islam. Kupikir. Nyatanya, buku ini merupakan buku non fiksi yang menjelaskan tentang bagaimana seharusnya kita mencari sahabat--tentunya yang sesuai dengan syariat islam.
Kalau dipikir-pikir, tujuan dari buku ini bagus. Selain menceritakan tentang persahabatan antar manusia, disebutkan juga kalau kita itu juga bisa bersahabat dengan makhluk selain manusia. Bahkan benda seperti buku dan waktu. Kemudian, penjelasan dari definisi sahabat pun banyak sekali. Sahabat seiman, berbeda golongan, tetangga, hingga lawan jenis. Sayangnya, selayaknya buku islami lainnya, terasa dengan jelas keberpihakan dari buku ini--dan jujur saja, aku bukanlah orang yang suka membaca hal-hal tersebut.
Source: google.com. edited by me |
Mungkin, satu nilai tambah dari buku ini adalah kualitas kertasnya. Sumpah, deh. Kualitas kertasnya bagus dan tebal. Desain dan ilustrasi bagian dalamnya pun menarik. Menurutku, sih. Jadi, terlihat lebih netral deh buku ini. Buku ini pun tipis. Kalau tidak salah, aku berhasil menyelesaikan buku ini dalam waktu satu hari saja.
Yaa, berhubung ini tergantung selera, aku merasa buku ini bukan my cup of tea. Aku memang tidak tertarik dengan buku-buku yang seperti ini. Maafkan aku, kawan. Bukannya gimana-gimana. Isinya bagus sih. Cuma aku nggak bisa mendeklarasikan buku ini sebagai buku yang aku suka.
2 sayap untuk tips mencari sahabat yang baik.
Be First to Post Comment !
Post a Comment