From Paris to Eternity
Fay's Adventure #2
"Fay, perasaanku kepadamu tidak pernah berubah sedikit pun. Aku tahu aku tidak pernah mengatakannya, but I love you... and will always do."--Kent Edgar McGallaghan
By Clio Freya
5 for 5 stars
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : Februari, 2010
Tebal Halaman : 360 halaman
ISBN : 97897922535900
Setelah menyelesaikan "tugas" dari Andrew McGallaghan, Fay Regina Wiranata kembali ke Indonesia, kembali menjadi siswa SMA biasa. Tak secuil pun kisah serunya di Paris ia bocorkan kepada sahabat-sahabat dan orangtuanya.
Fay hampir yakin kehidupannya akan berjalan normal seperti biasa. Namun, ia mendapat kejutan lain yang mau tak mau menyeretnya kembali ke peristiwa di Paris: ia menjadi juara lomba mengarang berbahasa Prancis dengan hadiah kursus singkat selama satu minggu di Paris!
Yakin dirinya tidak pernah mengikuti lomba yang dimaksud, tambahan lagi berita itu disampaikan oleh Institute de Paris yang merupakan kedok penculiknya tahun lalu, Fay tahu ia tidak punya pilihan lain kecuali berangkat ke Paris memenuhi panggilan Andrew.
Hari-harinya ternyata berjalan lebih berat daripada yang ia sangka. Selain mendapatkan pengawasan dari rekan Andrew bernama Philippe Klaan yang sikapnya sangat tidak bersahabat, Fay juga harus menata kembali perasaannya kepada Kent, juga Reno.
Selesai melaksanakan tugas, hidup memberikan kejutan lain yang amat mengguncang Fay: pesawat yang ditumpangi kedua orangtuanya mengalami kecelakaan dan orangtuanya dikabarkan meninggal dunia. Fay harus membuat keputusan terberat dalam hidupnya: tetap di Jakarta dengan ketidakpastian akan masa depan, atau pergi ke Paris demi sebuah kepastian masa depan namun sekaligus membuatnya terpuruk sepanjang masa.
***
Sebuah tugas lagi-lagi digulirkan oleh Andrew McGallaghan untuk Fay Regina Wiranata. Fay yang akhirnya kembali ke Jakarta dan merasa menjadi murid SMA biasa, tiba-tiba saja dikejutkan dengan surat pengumuman yang dikirimkan oleh Institute de Paris ke rumahnya. Sebuah lembaga fiktif yang menjadi kedok penculiknya tahun lalu. Karena tidak punya pilihan untuk menolak, Fay pun berangkat ke Paris dan bersiap menghadapi tugas yang diberikan oleh Andrew.
"Manusia beradaptasi dengan rasa sakit. Yang lebih penting sebenarnya bukan rasa sakitnya, tapi bagaimana kita bereaksi terhadap rasa sakit itu."
Tidak seperti tahun lalu, kali ini pengawas latihan Fay bukanlah Andrew. Melainkan rekan Andrew, yakni Phillipe Klaan. Phillipe sendiri sikapnya sangat tidak bersahabat dan bisa dibilang lebih sadis daripada Andrew, Tak hanya kesialan itu, rupanya Fay menjalani latihan bersama Kent--cowok berambut pirang yang tahun lalu membuat hatinya melayang dan diempaskan ke tanah tanpa ada penjelasan. Saat pelatihan, yang menjadi mentor Fay dan Kent adalah Reno--teman kursus Fay yang ternyata merupakan sepupu Kent. Fay rasanya mau gila saat tahu kebenaran yang ada.
"Tidak perlu mencari alasan yang masuk akal untuk suatu kejadian, yang lebih penting adalah akibatnya."
Belum selesai dengan hal itu, nyatanya Fay dan Kent menjalankan tugas mereka sebagai pengintai dan diberi peran sebagai kekasih. Berbagai penjelasan Kent tentang alasan kepergiannya tahun lalu, akhirnya membuat Fay mengerti, kebersamaannya dengan Kent memang tidak boleh ada. Sampai kapanpun nanti.
Tapi apa gunanya menjelaskan alasan yang begitu suci, bila semua harus berakhir menyakitkan?
"Aku tidak seperti kamu! Mudah melupakan hal-hal yang menyakitkan!"
Di saat Fay merasa tugasnya sudah berakhir dan kehidupannya bisa berjalan normal, lagi-lagi nasib mempermainkan kehidupan Fay. Pesawat yang ditumpangi orang tua Fay jatuh di hutan Amazon dan dipastikan tidak ada yang selamat. Fay bingung harus berlindung kemana. Apakah menetap di Jakarta atau... mengambil keputusan lain dan kembali ke Paris.
Source: google.com, edited by me. |
SPOILER ALERT! DON'T READ IF YOU DON'T WANT TO.
Akhir yang memilukan kalau menurutku. Lagi-lagi, Andrew berperan layaknya Tuhan di kisah Fay. Semua yang dilakukan Fay, terasa selalu diatur oleh Andrew. Semua kemungkinan-kemungkinan pun sudah diprediksi oleh Andrew dengan tepat. Sayangnya, yang cukup membuatku sedih adalah, hak yang dirampas oleh Andrew dari Kent maupun Fay cukup kejam. Bagaimana mungkin kedua perasaan yang begitu tulus tidak bisa dibiarkan bersama? Dengan alasan yang menurutku, lagi-lagi, cukup menyedihkan.
"Keputusanku untuk meninggalkan dia bukan atas pengaruh ancaman kamu. Aku tahu apa yang terbaik untuk dia."
Ahh, overall, cerita ini menarik. Dan pastinya membuat yang membaca jantungan. Oh, c'mon. Dimana lagi sih ada cerita teenlit yang mengisahkan agen rahasia dan kayak bukan novel teenlit. Aku cukup kaget dengan berbagai macam strategi operasi yang digulirkan oleh Andrew. Benar-benar bisa dirasakan power dari kepala Keluarga McGallaghan.
Kebersamaan kita berdua memang tak boleh ada, tapi sampai kapan pun aku tahu bahwa di hatiku kamu akan selalu ada dan tidak ada yang bisa mengubahnya.
Sebenarnya, aku sudah membaca novel ini dari lama. Hanya saja, baru sempat membuat reviewnya sekarang. Tenang, aku baca lagi kok cerita ini. Jadi, aku nggak ngarang-ngarang amat waktu bikin review ini.
Jujur, aku sangat menyukai konsep kaver dari From Paris to Eternity. Cantik dan high class banget. Benar-benar bagus dan beda dari yang lain. Pokoknya, yang membuat kaver novel ini, pengin aku kasih nilai seratus deh, :"
Mungkin karena ini buku kedua, jadi banyak pertanyaan yang bersliweran di kepalaku. Yang cukup menganggu, who the hell Enrique is? Aku jadi curiga dia itu bagian dari agen rahasia organisasi lain... Dan, kalimat Andrew di epilog.
"...Wajar saja seseorang bereaksi seperti itu bila harus menyerahkan anak semata wayangnya kepada orang lain--satu hal yang ia ketahui dengan persis bagaimana rasanya."
Kenapa bisa Andrew ngomong kayak gitu? Apa Andrew pernah punya anak sebelumnya? :o Akhirnya jadi menuntun ke pertanyaan, apa hubungan antara Andrew dan Kent sebenarnya? Kenapa Kent direkrut di umur yang sangat muda? Dan kenapa pula penampilan fisik Andrew dan Kent harus sama? Terakhir, kenapa hanya Kent yang asal-usulnya tidak jelas? Kenapa? Kenapa dia dilarang jatuh cinta?
"Hiduplah untuk setiap detiknya. Bila dalam detik ini hidup tidak berpihak padamu, percayalah pada detik berikutnya hidup akan menjadi lebih baik."
"Hidup adalah sebuah pilihan, dengan segala konsekuensinya. Terlalu sering seseorang menjatuhkan pilihan hidup tanpa bersedia menerima konsekuensi atas pilihan itu."
Ahh, kebanyakan kenapa jadinya. Ya sudahlah.
Intinya aku puas banget baca cerita ini. Semakin membuat orang penasaran dengan kelanjutannya. Misterinya terlalu banyak dan memang perlu digali lebih lanjut. Ahh, betapa menyenangkannya membaca kisah perjalanan Fay ini.
5 bintang untuk perjalanan Fay yang tiada akhir
Be First to Post Comment !
Post a Comment