Detektif Conan Volume 4 by Aoyama Gosho | Manga Review

Detektif Conan Volume 4
“Aku tak akan lupa dengan nama ini…sampai saatnya mengejar mereka. pasti!”—Conan Edogawa

By Aoyama Gosho
3 of 5 stars

Penerbit                      : Elexmedia Komputindo
Penerjemah                : M. Gunarsah
Tebal halaman            : 176 halaman
Tahun terbit               : 1997
ISBN                           : 9796634945

Meet them again.


 Kisah Misterius ksatria baju zirah yang berjalan sendiri menunggu Conan di Museum Beika. Siapa Ksatria baju zirah itu? Kenapa dia membunuh orang? Lalu dalam perjalanan dengan kereta menuju Kyoto, Conan tanpa sengaja bertemu dengan anggota jubbah hitam yang akan meledakkan kereta! Conan dan detektif cilik juga menemukan kode rahasia yang menuntun mereka pada harta karun!

REVIEW:
Membaca komik ini kembali setelah hampir tiga tahun berlalu. Aku baru sadar kalau Gin dan Vodka akan muncul kembali di volume awal Detektif Conan. Mungkin, seharusnya aku tidak melupakan fakta bahwa Aoyama pada awalnya akan menyelesaikan series ini di volume 20-an. Sehingga, kemunculan musuh di awal-awal volume ini menjadi masuk akal.

THE FIRST LINE
Museum Seni Beika.

The Appearance:
Melihat kaver dari volume ini, sebenarnya aku tidak terlalu kecewa. Dalam artian, cukup menarik dan representatif. Gambar Conan di bagian depan mencerminkan salah satu kasus yang diungkap di dalam komik ini. Kemudian, bagian keyhole-nya pun sangat pas. Inspektur Megure menjadi salah satu tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah Conan.

The Summary:
Kasus-kasus awal di Detektif Conan memanglah tidak sepanjang kasus yang ada sekarang. Dalam satu volume, ada tiga kasus yang dapat diselesaikan. Begitu pula dengan volume 3 ini. Ada tiga kasus yang berhasil dipecahkan oleh Conan.

Kasus pertama adalah tentang baju zirah yang tiba-tiba bisa berjalan sendiri. Di sebuah museum di Beika, dikabarkan adanya baju zirah yang dapat berjalan sendiri. Tentunya, hal ini telah membuat kehebohan untuk sejuta umat. Conan, Ran dan Kogoro bertandang ke museum tersebut. Pada saat mereka berkunjung itulah, terjadi pembunuhan sadis yang meniru konsep sebuah lukisan.

Kemudian, kasus kedua sebenarnya sedikit membuatku terkejut. Kemunculan Gin dan Vodka dalam chapter ini membuatku sedikit mengeriutkan dahi. (Apalagi nama mereka diterjemahkan menjadi Jin dan Wocker. Duhh. Aku ini paling rewel kalau menghadapi hal yang begitu. Terjemahan yang aneh. Heu). Setting-nya terjadi di sebuah kereta yang menuju Kyoto.

Terakhir, merupakan kasus yang melibatkan grup detektif cilik. Tanpa sengaja, Genta, Mitsuhiko, dan Ayumi mendapat kode rahasia yang mengarah pada harta karun. Tentunya, Conan pun terlibat untuk memecahkan kode rahasia itu. Betapa terkejutnya mereka saat tahu harta karun itu benar-benar ada. Bahkan, melibatkan geng perampok Italia.

The Opinion
Image source: here,  edited by me
Volume tiga ini menurutku sudah sedikit rumit kasusnya. Pada kasus baju zirah, sudah ada bentuk pembunuhan yang cukup sadis. Meskipun begitu, penyelesaiannya masih sedikit rancu. Masih belum terbangun rasa penasaranku saat membacanya. Meskipun begitu, aku masih saja tetap menyukai komik ini. Terlepas masih banyak cacat logika dan sebagainya. Haha.

THE LAST LINE
“Bukan, kook…!”

The Conclusion
Sumpah. Nggak suka banget sama nama terjemahannya Gin dan Vodka. Heuheu.


Be First to Post Comment !
Post a Comment