With You
“Matahari terbit itu awal dari hari baru. Matahari
terbit memberi kita kesempatan untuk mulai semuanya dari awal.”—Lyla.
By Christian
Simamora dan Orizuka
3 of 5 stars
Penerbit :
Gagasmedia
Tebal halaman : 298 halaman
Tahun terbit : 2012
ISBN :
9789797805739
One
day could change everything.
|
source: goodreads.com |
365 hari dalam setahun,
24 jam dalam sehari.
Di antara semua waktu yang kita punya,
kau sengaja memilih hari itu.
keluar dari mimpi indah,
lalu hadir dalam hidupku...
sebagai cinta yang selama ini aku tunggu.
WITH YOU adalah Gagas Duet, novella dari dua penulis GagasMedia:
Christian Simamora dan Orizuka. Keduanya mempersembahkan dua cerita cinta yang
menemukan takdirnya dalam satu hari saja.
REVIEW:
Membaca gagas duet merupakan salah satu hal yang cukup
aku sukai. Menggabungkan dua penulis ke dalam satu novel merupakan tantangan
tersendiri dan akua rasa, hal ini sangat menarik. Dua orang penulis yang
berbeda gaya penulisannya, meramu satu kisah yang bertalian.
THE
FIRST LINE
Nggak
biasanya Cindy punya saat lowong sepanjang hari seperti ini.
The
Appearance:
Kaver dari novel With
You ini sebenarnya menarik dan sederhana. Membuat pembaca penasaran mengapa
yang digunakan adalah gambar jam. Ternyata, gambar jam tersebut benar-benar
menggambarkan tema yang diangkat oleh Christian dan Orizuka. Aku suka dengan
penampilan kavernya yang sederhana. Untuk layout, aku suka layout di bagian cerita
milik Christian. Menurutku, layout yang
digunakan lebih elegan dan menarik untuk dilihat.
“Sorry for being straightforward, but that exactly what you’re doing right now.”—Jere.
The
Summary:
Oke. Jadi, untuk novel duet ini terbagi menjadi dua
bagian. Yakni, Cinderella Rockefella dan
Sunrise. Setiap bagian diceritakan
oleh dua orang yang berbeda. Satu-satunya benang merah di antara kedua cerita
tersebut adalah hubungan sepupu dua tokoh utama, serta tema yang diangkat sama.
Cinderella Rockefella merupakan cerita yang disajikan
oleh Christian Simamora. Berkisah tentang pertemuan Cindy dan Jere yang bisa
dibilang sama-sama tertarik satu sama lain. Padahal, mereka baru saja
berkenalan. Pekerjaan di dunia model, membuat keduanya bertemu dan pada
akhirnya Cindy dan Jere berhasil makan berdua dan mencoba peruntungan dalam hal
penjajakan.
“Seriously, normalnya nih, kalau ada yang cerita panjang kali lebar kali tinggi—kayak yang lo lakukan barusan, biasanya ujung-ujungnya selalu ada bau-bau nyombongnya. But this…?”—Cindy.
Kemudian, cerita berlanjut ke Sunrise. Sunrise
merupakan bagian novel yang diramu oleh Orizuka. Menceritakan kehidupan Lyla dan Juna. Hubungan Lyla dan Juna terputus di tengah jalan. Pertemuan
tidak sengaja antara keduanya, membuat segala getaran-getaran yang pernah
muncul di antara keduanya dipertanyakan. Karimunjawa menjadi saksi kisah cinta
mereka yang sesungguhnya.
Terkadang takdir tak selalu sejalan dengan rencana manusia.
The Point of view, plot, and setting
Novel ini cukup unik. Meramu dua cerita yang berbeda
menjadi kesatuan yang utuh memang cukup sulit. Aku rasa, lebih tepat bila
novel ini dikatakan sebagai bentuk novel antologi. Mengapa? Karena kedua cerita
yang terkandung di dalamnya benar-benar tidak berhubungan satu sama lain.
Memang ada satu benang merah yang menghubungkan keduanya, yakni inti cerita.
Inti cerita Cinderella Rockefella dan Sunrise adalah tentang waktu satu hari
yang mengubah perasaan dua orang.
Secara sudut pandang, jujur aku lebih suka cerita dari
sudut pandang Abang Christian. Entahlah. Gaya cerita yang nyablak dan
ceplas-ceplos memang lebih saya sukai dari pada gaya cerita yang kaku. Aku suka sekali dengan permainan kata-kata yang disajikan oleh Christian.
Kemudian, setting yang digunakan dalam novel ini adalah
Jakarta dan Karimunjawa. Sesungguhnya, untuk setting Cinderella Rockefella
sendiri, tidak terlalu jelas disebutkan dimananya. Jadi, aku asumsikan cerita
ini mengambil setting di Jakarta. Oh, ya. Aku suka dengan kemampuan Abang
mencomot tokoh-tokoh dari novel abang yang lain seperti Jet, Tere, dan Ryan.
Untuk Sunrise, alurnya sudah cukup rapi dan khas
Orizuka banget. Meskipun aku merasa ada sesuatu yang kurang, tapi aku tidak
terlalu keberatan akan hal ini.
“Dia sedang mengingatkan gue, La, kalo selamanya, yang bisa bikin lo bahagia cuma gue.”—Juna.
The
Opinion
Kalau ditanya pendapatkua akan novel ini, novel ini
bisa aku bilang cukup menarik. Mengapa? Karena dua penulis ini memiliki gaya
menulis yang jauh berbeda. Bahkan, genre yang mereka biasa tulis itu sangat
berbeda. Abang Chris dengan berbagai macam romannya, dan Orizuka dengan Young Adult-nya. Agaknya, hal ini tidak
membatasi kreativitas dari kedua orang penulis ini.
Akan tetapi, bila saya bandingkan dengan Fly to The Sky, saya merasakan
perbedaannya. Di Fly to The Sky, cerita
jauh lebih mengalir karena dua tokohnya memang benar-benar bersinggungan.
Menurutku, penggunaan sudut pandang orang pertama akan lebih bagus dan
menarik.
Sebenarnya, dari segi konflik, kedua cerita ini tidak
terlalu menyajikan cerita yang berat. Penyelesaian konflik di dua novel ini
terkesan ringan dan tak terbelit-belit. Mungkin, faktor keterbatasan jumlah
halaman menjadi salah satu alasan.
THE
LAST LINE
“Hear,
hear!” imbuh Lyla, akhirnya tertawa geli.
The
Conclusion
Bacaan ringan dari dua penulis kece gagasmedia? You absolutely have to read this!
Be First to Post Comment !
Post a Comment