Dreaming of You (Memimpikanmu) by Lisa Kleypas | Book Review

Dreaming of You
(Memimpikanmu)
Aku bisa melindungimu dari apa pun kecuali diriku sendiri.”—Derek Craven.

The Gamblers #2
By Lisa Kleypas

4 of 5 stars

Penerbit                      : Gramedia Pustaka Utama
Penerjemah                : Melody Violline
Tebal halaman            : 440 halaman
Tahun terbit               : April 2013
ISBN                           : 978-979-22-9443-9


He just don’t want to hurt her. He take every possibility to stay away from her.


Sara Fielding adalah wanita lugu yang juga penulis terkenal. Demi buku terbarunya, ia meninggalkan kenyamanan dan perlindungan tempat tinggalnya di desa untuk pergi ke London, memasuki dunia gelap kota itu. Tanpa sengaja, ia menyelamatkan pria tampan dan memesona yang merupakan pemilik rumah judi paling eksklusif di London, Derek Craven.


Derek mengizinkan Sara memasuki rumah judinya untuk mempelajari kehidupan di sana demi buku wanita itu. Di balik sikap yang lugu dan kehidupannya yang lurus, Sara menyimpan kekuatan dan daya tarik yang memesona. Hati Derek yang dibekukan oleh masa lalunya yang kelam pun luluh. Namun, tanpa diduga, seseorang dalam kehidupan Derek mengawasi mereka, dan berusaha menghancurkan mereka demi membalas dendam.

REVIEW:
Membaca Then Come You, otomatis aku mengenal sosok Derek Craven. Dengan segala pesona dan tingkah lakunya, aku cukup ingin tahu wanita seperti apa yang bisa menaklukkan Derek. Aku yakin kalau Derek bukanlah orang biasa. Ia pasti memiliki kriteria tersendiri atas wanita yang bisa meluluhkan hatinya.

“Istri? Ditempeli Craven-Craven kecil? Ya Tuhan, tidak.”—Derek Craven.


First impression:
Berhubung Dreaming of You ini merupakan series lanjutan dari Then Come You, aku tertarik begitu saja untuk membacanya. Alasan lainnya karena aku memang sudah berniat menghabiskan series Kleypas. Hem, meskipun aku tidak meminjam buku ketiganya. Kalimat yang cukup menarik dari sinopsis belakang buku adalah:

“Tanpa sengaja ia menyelamatkan pria tampan dan memesona yang merupakan pemilik rumah judi paling eksklusif di London, Derek Craven.”

Aku penasaran hal apa yang membahayakan Derek dan mengapa wanita lugu seperti Sara Fielding bisa menyelamatkan Derek.

The Appearance:
Cerita bergenre historical romance, khususnya yang mengambil tempat di London, sepertinya akan menjadi favoritku. Dari segi penampilan, cover dari novel karangan Lisa Kleypas ini cantik. Aku suka templatenya yang terkesan mewah dan berkelas. Sepertinya aku harus berterima kasih pada yang ngedesain sampulnya. *lihat keterangan, oh, namanya Marcel A.W. Cover novel Lisa Kleypas yang diterbitin sama Gramedia Pustaka Utama memang kelihatan paling menarik. Aku suka banget.

The Summary:
Sara Fielding merupakan penulis novel terkenal berjudul Mathilda. Novel itu berhasil sukses dan dibicarakan oleh hampir semua orang di London. Suatu ketika, Sara ingin menulis novel baru. Demi novel barunya itu, Sara harus melakukan riset tentang kehidupan gelap di London. Saat ia berada di daerah pemukiman kumuh, Sara secara tidak sengaja menyelamatkan seorang pria yang pada akhirnya memutar-balikkan hidupnya.

Derek Craven, seorang pemilik rumah judi paling eksklusif di seluruh Kota London. Ia memiliki pesona yang luar biasa bagi setiap wanita. Hubungan terakhirnya dengan Joyce, Lady Ashby, membuat dirinya cukup terancam. Joyce dengan segala kemampuannya, mencoba untuk melukai Derek. Ia ingin membalas dendam pada Derek yang meninggalkannya. Penyerangan  terhadap Derek itu lah yang dilihat Sara. Sejak mengenal Sara, dan sejak Derek mengizinkan Sara mengunjungi klubnya, Derek tahu kalau ia telah jatuh cinta pada Sara.

“Benarkah? Kalau begitu jangan bangun, malaikat. Aku ingin tinggal di mimpimu sejenak.”—Derek Craven.

Ketertarikan keduanya terlihat jelas. Hanya saja, Derek tidak ingin meminta Sara menjadi pendampingnya. Masa lalu Derek yang buruk membuat Derek tidak yakin Sara pantas memiliki dirinya. Sedangkan Sara, ia juga dihadapkan dengan hubungannya bersama Perry Kingswood. Berbagai hal dilalui mereka berdua dan pada akhirnya, mereka menyerah. Mereka tahu hati mereka berlabuh dimana.

“Ya, Sir. Tidak ada logika bagi cinta. Tidak ada orang yang bisa menjelaskan kenapa seorang wanita bisa mengoyak jantung pria dari dadanya, dan tidak pernah melepaskannya. Bagimu wanita itu Miss Fielding, kan?”—Worthy.

Dalam novel ini muncul beberapa tokoh yang menjadi pemanis dalam novel ini. Alex dan Lily Raiford—pasangan yang membuat iri seluruh penduduk London. Ivo Jenner, musuh bebuyutan Derek. Perry Kingswood—calon tunangan Sara. Dan beberapa tokoh lainnya.

The Point of view, plot, and setting.
Sudut pandang yang digunakan oleh Kleypas kali ini adalah sudut pandang orang ketiga. Meskipun begitu, sudut pandang ini lebih banyak menceritakan tentang Sara. Banyak sekali kejadian-kejadian yang menceritakan kehidupan Sara. Baik saat berada di London maupun di Greenwoods Corner. Terkadang, aku merasa cerita mengenai Derek kurang banyak. Heu L

“Apakah kau punya masalah dengan penglihatanmu, Mr. Craven? Atau dengan hatimu?”—Sara Fielding.

Alur yang digunakan adalah alur maju. Jarang sekali menyinggung masa lalu. Kebanyakan, masa lalu yang ada diceritakan melalui percakapan. Tidak terlalu banyak menurutku. Hanya sekilas saja pembahasan masa lalu, khususnya masa lalu Derek.

Sorce: pinterest.com
Berhubung cerita ini masih berhubungan dengan novel Then You Come, maka setting yang diambil adalah pada abad 19 di London. Aku tetap jatuh cinta dengan suasana London zaman dulu. Ahh, betapa menyenangkan sekali.

The Opinion
Yang aku suka dari novel ini adalah bagaimana Derek yang terkesan kasar dan semaunya sendiri bisa langsung takluk pada Sara. Ia bisa menjadi orang yang baik. Apalagi yang waktu Derek mengusahakan pria-pria yang memungkinkan untuk jadi calon suami Sara. Sumpah. Dia benar-benar punya pengendalian diri yang luar biasa.

“Aku ingin bersamamu. Apa pun yang terjadi.”—Sara Fielding.

Meskipun misteri dalam novel ini tidak sebanyak di Then Come You, aku cukup menikmati.

“Aku akan menanggung beban apa pun yang Tuhan pikir sanggup kupikul. Aku lebih kuat dari pada yang kau kira, Mr. Craven.”—Sara Fielding.

Last Impression

“Apa, Malaikat?"

“Dulu kau bilang kau tidak tahu seperti apa rasanya ‘bahagia’.”

“Ya, aku ingat,”

“Bagaimana sekarang?”

Bahagia itu ini. Di sini dan saat ini.”

(Derek dan Sara)

Aku senang melihat Derek dan Sara akhirnya bisa bersama tanpa gangguan. Tentunya, aku senang melihat Derek yang sudah bisa mengecap rasa bahagia.

The Conclusion
Recommended, kalau kamu mengaku hopeless romatic, you should read this novel. Nggak bakal nyesel deh.


Be First to Post Comment !
Post a Comment