Selasa, 26 Januari 2016
Bumi
“Apa pun yang terlihat, boleh jadi tidak seperti yang
kita lihat. Apa pun yang hilang, tidak selalu lenyap seperti yang kita duga.
Ada banyak sekali jawaban dari tempat-tempat yang hilang. Kamu akan memperoleh
semua jawaban. Masa lalu, hari ini, masa depan.” –Miss selena.
By Tere
Liye
5 for 5
stars
Penerbit :
Gramedia Pustaka Utama
Tebal halaman : 440 halaman
Tahun terbit : Januari 2014
ISBN :
978-602-03-0112-9
This
is not only about fantasy thingy. I found something interesting on it.
|
Namaku Raib, usiaku
15 tahun, kelas sepuluh. Aku anak perempuan seperti kalian, adik-adik kalian,
tetangga kalian. Aku punya dua kucing, namanya si Putih dan si Hitam. Mama dan
papaku menyenangkan. Guru-guru di sekolahku seru. Teman-temanku baik dan
kompak.
Aku sama seperti
remaja kebanyakan, kecuali satu hal. Sesuatu yang kusimpan sendiri sejak kecil.
Sesuatu yang menakjubkan.
Namaku, Raib. Dan
aku bisa menghilang.
Buku pertama dari serial ‘BUMI’.
REVIEW:
Pertama kali aku tahu tentang Bumi Series
adalah karena ketidaksengajaan. Iya. Aku baru tahu kalau series ini termasuk dalam genre fantasi setelah hampir satu tahun buku ini bertengger di rak toko buku.
Heu. Untungnya, ada yang ngasih tahu aku kalau buku ini merupakan buku fantasi.
Jujur, novel Tere Liye yang pernah kubaca itu cuma Bidadari-bidadari Surga. Sejak selesai membaca novel itu, aku belum
memutuskan untuk membaca karya Tere Liye lainnya. *dan jujur aku langsung
merasa berdosa karena itu.
First impression:
Melihat sinopsi di belakang buku, aku suka
banget kata-kata “Namaku Raib. Dan aku
bisa menghilang.” Aku langsung terketuk dan ingin segera menyelesaikan
novel ini. kata-kata aku bisa menghilang
membuatku penasaran apa yang sebenarnya terjadi dengan Raib. Apalagi
namanya unik kan ya? Raib gitu loh.
raib/ra·ib/ v hilang; gaib (kbbi.web.id)
Nah, kan. Cocok banget kan sama kemampuan Ra.
The Appearance:
Melihat tebal buku yang 440 halaman, nggak
sampai membuatku mengernyit malas. Font yang
digunakan terasa pas. Nggak kecil amit-amit dan nggak sebesar gajah. Aku jadi enjoy bacanya. Untuk covernya sendiri, aku suka. Iya. Kayak
menyimpan suatu hal misterius gitu itu tangannya. Heu. Yaa, meskipun aku
mengharapkan desain yang lebih unyu dari ini.
The Summary:
Raib,
atau yang biasa dipanggil Ra, adalah
gadis biasa-biasa saja. Hanya seorang murid kelas sepuluh yang sangat
menyayangi kedua orang tuanya. Akan tetapi, jauh di balik kenormalan Ra, Ra
menyimpan misteri yang hanya ia ketahui sendiri. Ia bisa menghilang. Awalnya
kupikir dia bisa menghilang itu maksudnya pindah tempat, tapi ternyata Ra bisa
membuat dirinya tidak kasat mata.
Semua kisah ini berawal dari masalah yang
dihadapi oleh Papa Ra di kantor. Sebuah
musibah menimpa pabrik yang dikelola Papa Ra. Hal ini menyebabkan Ra sadar diri
dan segera bersiap agar tidak merepotkan Papa Ra. Keterburu-buruan menyebabkan
Ra lupa membawa buku PR matematikanya. Padahal, guru matematika Ra, Miss Selena bukanlah guru yang bisa
menoleransi segala kesalahan. Jadilah Ra dihukum untuk keluar keluas. Tidak hanya
Ra yang mendapat hukuman, salah seorang murid juga dihukum. Dia adalah Ali. Teman yang bagi Ra sangat
menyebalkan. Selalu sok tahu dan kepo setengah mati. Kejadian waktu itu
membuat segala hal berubah. Petualangan Ra, Ali dan juga Seli—sahabat Ra yang ternyata juga memiliki rahasia—dimulai sejak saat itu.
Sebenarnya, kurang tepat kalau aku bilang
mereka bertualang bersama. Lebih tepatnya mereka sedang melarikan diri dari
ancaman. Ancamannya apa? Semua ini berhubungan dengan konsep bahwa bumi ini
tidaklah sederhana. Dunia ini ternyata bukan hanya satu dunia. Ada empat dunia
paralel yang berjalan bersamaan. *dunia paralel mengingatkan aku pada
Supernova. Heu.
Baca juga: Supernova Series by Dee Lestari
Membaca keempat dunia yang dipaparkan Tere
Liye sama sekali tidak membuatku melipat dahi. Aku mengerti dan
tidak merasa kebingungan saat membacanya. In
my humble opinion, ternyata novel fantasi kali ini tidak membuat pembacanya
bingung setengah mati berkhayal dan berimajinasi. Aku suka. Damn, really love it.
The Point of view, plot, and setting.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel
ini adalah sudut pandang orang pertama. Di sini, Ra lah yang menjadi tokoh
utama. Melalui Ra, aku bisa memahami segala hal tentang empat dunia. Aku serasa
menjadi sosok Ra dalam novel ini. Begitu terhanyut dan menyenangkan. Aku senang
sekali bisa menikmati. Aku bahkan beranggapan novel ini telah sedikit
membangkitkan kecepatan membacaku.
Alur yang digunakan merupakan alur maju.
Sempat di beberapa bagian disinggung kisah-kisah masa lalu. Maupun tentang
ingatan Ra di waktu kecil. Jadi, jujur saja alur novel ini mengalir begitu saja
seperti air. Nggak bosan sama sekali dan bisa jatuh hati begitu cepat dengan
alur ceritanya. Seolah-olah memaksa keseluruhan saraf untuk cepat-cepat
menyelesaikan novel ini.
Latar yang digunakan adalah sisi lain dari dunia Tanah. Dunia yang ditinggali oleh Klan Bulan. Sedangkan waktu yang
digunakan, tetap di waktu sekarang. Seenggaknya itu yang aku pahami dari
setting novel ini. Aku jadi membayangkan alat transportasi yang digambarkan.
Kapsul-kapsul itu pasti luar biasa cara buatnya. Hemm. Mungkin kalau beneran
ada, kereta cepat Bandung-Jakarta akan langusng dibatalkan proyeknya.
The Opinion
Aku bahagia dan aku mau membaca seri kedua,
Bulan.
Aku terpincut saat membaca novel ini. Aku
benar-benar terhanyut dan aku tidak menyesal saat membaca novel ini. Bumi
merupakan novel fantasi yang tidak membuatku merasa membaca novel fantasi. Aku
bisa membayangkan keempat dunia itu lokasinya seperti apa. Untuk
kekuatan-kekuatan yang dimiliki Ra maupun Seli, bahkan Ali—di bagian terakhir,
memang terkesan seperti kekuatan di serial misteri dua dunia. Tapi, aku tidak
terganggu karena penjelasan Tere Liye sangat jelas tentang hal ini. Aku tidak
merasa ada yang ganjil. Atau ada? Haha. Sepertinya ada. Tapi aku lupa. Astaga.
Last Impression
“Siapa pun yang memenangkan pertempuran, maka dialah yang menulis catatan sejarah.”
Membaca kalimat ini aku jadi sedikit
terusik. Benar sekali perkataan ini. Siapa pun yang memenangkan petempuran,
akan mendapatkan kekuasaan yang tak terhingga. Tidak heran bila banyak catatan
sejarah yang tidak terungkap. Bahkan cenderung dibelokkan.
Aku belajar satu hal penting dari novel
ini. Aku diingatkan bahwa belum tentu sejarah yang ada di dunia ini, tentang
apa pun, itu benar. Banyak faktor yang bisa membelokkannya. Layaknya sejarah Klan
Bulan yang dituturkan dalam novel ini.
The Conclusion
Highly
recommended. Demi apa pun nggak akan nyesel kalau kamu suka sama cerita fantasi yang nggak bikin ngeriputin dahi. J
Be First to Post Comment !
Post a Comment