Twilight Memories (Kenangan
Senja)
Alih Bahasa: Adriana
Penerbit : Violet Books
ISBN: 9789790818347
Roland DC telah menolak cinta Rhiannon selama
berabad-abad, membuangnya ke dalam kegelapan abadi, untuk eksis sendirian.
Tetapi, saat ini Rolan yang ia cintai beserta anak laki-laki yang diasuh pria
itu sedang berada dalam bahaya. Dan, tidak melakukan tindakan apa pun merupakan
hal yang tidak mungkin bagi Rhiannon…
Menolak Rhiannon untuk menggunakan kekuatannya—kekuatan
yang dibutuhkan Roland untuk melindungi anak asuhnya, namun menuruti hasratnya
akan wanita itu adalah perbuatan seperti menusukkan pancang menembus jantung
Rhiannon…persis seperti tindakan yang ingin dilakukan oleh manusia fana yang
dendam kepada mereka semua…
Selama berabad-abad, kesepian itu telah menghantui
mereka dari matahari terbenam hingga fajar.
Tetapi, sekarang, dari kegelapan itu bersinar cahaya
kehidupan abadi…cinta abadi.
Review:
Ehm, ini paranormal romance. Tentang vampir-vampir
gitu. Tapi berhubungnovel ini terbitan lama—aku aja nggak percaya tahun terbit
aslinya—jadi di sini karakter vampirnya beda.
Si vampir di sini itu nggak tahan sama matahari.
Langsung gosong gitu kalau semisal kena. Terus, semakin tua si vampir, semakin sensitif pula tubuhnya.
Sensitif sama rasa sakit, api, matahari, dan sebagainya. Dan si vampir bisa
berdarah kalau terluka. Ampun deh. Kebiasaan baca vampir yang kuat jadi cengo
baca yang ini.
Rhiannon mempunyai ketertarikan yang kuat pada
Roland. Tapi Roland menghindari Rhiannon habis-habisan. Apalagi, nyawa anak asuh
Roland sedang dalam bahaya. Hal ini membuatnya terpaksa semakin menjauhi
Rhiannon. Padahal, sebenarnya Roland samasekali tidak ingin kehilangan
Rhiannon.
Cheesy
ya?
Oke, aku agak bosan waktu baca novel ini. Selain fakta bahwa vampirnya nggak kece
dan nggak ada tokoh yang nyantol di aku—kecuali Pandora, dia kayaknya lucu—aku jadi
makin males bacanya. Apalagi, tulisannya imut-imut kayak semut dan tebelnya
amit-amit. Aku heran, kenapa juga aku nyomot buku ini.
Capek sih bacanya, tapi seru aja kalau dibuat bacaan
santai. Tapi gemes banget sama Roland. Udah deh, kalau suka itu ngomong aja. Nggak usah
sok nggak mau gitu. Pegel tahu ngelihatnya.
Aku nggak terlalu ngerti sih sama musuhnya di sini—efek
langsung baca buku kedua. Aku ngerasa ada bagian yang nggak jelas di novel ini.
Kayak, kehidupannya Rhiannon waktu ditawan sama DPI itu gimana. Terus, kehidupannya
Roland yang menyesali diri sendiri berkesan lebay banget ya.
bacanya twilight memories atau ilussion dulu ya
ReplyDeleteSecara urutan, Twilight Memories terlebih dahulu baru Twilight Illusions, kak.
Delete