Texas Wildflower (Ujian Cinta sejati) by Susan Wiggs | Book Review



Texas wildflower (Ujian cinta sejati)

2 of 5 stars
Penulis : Susan Wiggs
Penerbit : Dastan Books
ISBN : 9786028723121


Shiloh Mulvane, gadis mungil yang memesona, ingin mengikuti jejak ayahnya sebagai salah satu detektif terhebat di Texas. Ia akhirnya mendapat kesempatan untuk unjuk gigi dengan menangkap Justin McCord untuk diserahkan kepada seorang hakim. Justin McCord adalah seorang agen mata-mata yang tampan dan seksi. Misinya sangat menentukan nasib dan masa depan Texas. Karena sadar bahwa misinya akan gagal jika dirinya sampai diserahkan kepada sang hakim, Justin memperdaya Shiloh untuk menikah dengannya.

Awalnya, Shiloh sangat membenci pernikahannya dengan Justin. Namun, setelah mengetahui tugas suaminya penuh dengan bahaya, Shiloh bersikeras untuk membantu secara diam-diam. Sikap Shiloh yang selalu ikut campur membuat Justin sangat marah. Di tengah-tengah perselisihan mereka yang semakin meruncing, muncullah Isabella, wanita yang dulu pernah menyelamatkan Justin dan kembali untuk menggoda laki-laki itu. Shiloh yang mulai menyadari kalau hatinya sudah terikat dengan Justin, merasa cemburu terhadap Isabella dan semakin berusaha membuktikan kemampuannya dengan terjun langsung ke dalam tugas-tugas Justin sampai terjerumus ke dalam bahaya yang mematikan. Di lain pihak, Justin yang berharap bahwa ia belum terlambat untuk mengungkapkan perasaannya kepada Shiloh, segera berusaha menyelamatkan istrinya itu sebelum sesuatu yang buruk memisahkan mereka berdua untuk selamanya...

Review:

Merasa tertipu. Aku kira ini mata-matanya berada pada zaman modern. Ternyata malah di abad 19. Dan yaa, aku tertipu. Awalnya mau marah-marah waktu baca, tapi lama-kelamaan aku bisa merasakan kehidupan Shiloh dan Justin. Tapi kenapa sih, itu judul terjemahannya katak gitu? Masak ujian cinta sejati? Duuh. 

Shiloh adalah gadis keras kepala yang selalu saja ingin menjadi detektif. Saat tahu suaminya adalah agen mata-mata, Shiloh bersikeras untuk membantunya dan tentu saja hal itu malah membahayakan dirinya. Justin yang sebenarnya mencintai Shiloh hanya ingin agar istrinya itu lepas dari bahaya. Maka dari itu, Justin melarang Shiloh terlibat dalam pekerjaannya.

Yaa, lumayan cheesy sih. Di awal-awal aku kecewa karena latarnya aku nggak ngerti. Aku juga nggak paham tentang konflik Texas zaman dahulu. Hello! Aku tidak mendalami sejarah Amerika. Jadi, wajar dong kalau aku nggak terlalu paham. Tapi, di tengah-tengah I like the Shiloh’s way to help her husband. Aku juga suka sikap Justin yang gengsi-mau nggak jelas itu. Aku suka kecerdasan mereka berdua.

Tapi, seandainya mereka lebih percaya satu sama lain, chemistry novel ini akan terbangun.

Konfliknya aku nggak terlalalu paham, what the hell with Texas Annexation?! Aku nggak ngerti. Terus, ada hal-hal yang nggak seru. Nggak paham kenapa Issabella tiba-tiba jadi istri Willie. Nggak ngerti alasannya. Oke, aku tahu kalau dia mata-matany kapten Elliot, tapi udah gitu doang. Nggak ada terusannya.

Nah, yang paling bikin emosi—dan sampai aku membanting buku ini—adalah bagian terakhirnya. Can the author make a cheesy rendezvous or something? Datar banget. Jadi, Justin marah karena percaya kata-kata Jessamine kalau Shiloh melakukan hal yang—ya itu—dengan Kapten Elliot. Tentu aja Shiloh menyangkal dan Justin nggak percaya. Karena merasa nggak dipercaya lagi, Shiloh memutuskan untuk meninggalkan Justin. Justin pun tak peduli dan malah mengajukan cerai. 

Nah, rujuknya itu nggak seru. Cuma ketemuan di suatu pertemuan rakyat, lihat-lihatan. Tanpa ngomong apapun, pelukan. And the rest of it is THE END! Aduuh. Mending ada penjelasannya kalau mereka saling memaafkan atau apa gitu. Bahkan, aku nggak keberatan kalau mereka tengkar dulu, nangis-nangis dan seterusnya. Sayangnya enggak. Ini nih bikin emosi. Mereka terlalu mudah banget kembali. Kurang seru jadinya :(


Be First to Post Comment !
Post a Comment