Partikel by Dee Lestari | Book Review

 Partikel
Supernova #4
"Tak ada yang lebih menyakitkan dari kepedihan yang tak bisa ditangiskan."
By Dee Lestari
4 of 5 Stars

Source: here
Penerbit                 : Bentang Pustaka
Jumlah Halaman  : 508 halaman
Tahun Terbit         : April, 2012
ISBN                       : 9786020204765


Di pinggir Kota Bogor, dekat sebuah kampung bernama Batu Luhur, seorang anak bernama Zarah, dan adiknya, Hara, dibesarkan secara tidak konvensional oleh ayahnya, dosen sekaligus ahli mikologi bernama Firas. Cara Firas mendidik anak-anaknya mengundang pertentangan dari keluarganya sendiri.



Di balik itu semua, masih tersimpan berlapis misteri, di antaranya hubungan khusus Firas dan sebuah tempat angker yang ditakuti warga kampung. Tragedi demi tragedi yang menimpa keluarganya akhirnya membawa Zarah ke sebuah pelarian sekaligus pencarian panjang.

Di konservasi orang utan Tanjung Puting, Zarah menemukan keluarga baru dan kedekatannya kembali dengan alam. Namun, bakat fotografinya membawa Zarah lebih jauh dari yang ia duga. Di London, tempat Zarah akhirnya bermarkas, ia menemukan segalanya. Cinta, persahabatan, pengkhianatan. Termasuk petunjuk penting yang membawa titik terang bagi pencariannya.


Sementara itu, di Kota Bandung, Elektra dan Bodhi akhirnya bertemu. Secara bersamaan, keduanya mulai mengingat siapa diri mereka sesungguhnya. 

***

Di seri Supernova kali ini, aku mencoba memahami pemikiran Zarah. Berbagai macam dunia fungi telah membawaku kembali mengingat pelajaran waktu SMA. Meskipun demikian, aku sedikit merasakan kejanggalan di saat ada frasa-frasa alien yang dimasukkan dalam novel ini

Zarah Amala, anak dari seorang ahli mikologi bernama Firas. Firas mendidik Zarah dengan caranya sendiri, hingga perlakuannya itu ditentang oleh keluarganya. Karena tekanan batin dan entah sebab apa, Firas tiba-tiba menghilang. Tak seorang pun bisa menemukannya. Hal inilah yang membawa Zarah menuju pelariannya. Pelarian dari ibunya serta perjalanan mencari ayahnya. Dalam perjalanannya itulah, Zarah bisa pergi ke Tanjung Puting dan berperan sebagai ibu asuh orangutan. Kemampuan fotografinya, membawa Zarah ke London dan menjadi wildlife fotografer. Di sanalah pula ia menemukan cintanya dan juga merasakan pengkhianatan. 

Seri supernova kali ini aku baca sangat cepat. Dibanding dengan tiga seri lainnya, seri kali ini memakan waktu yang cukup cepat. Novel ini mengandung banyak pengetahuan, kita bisa mengetahui tentang dunia fungi. Ceritanya pun bisa membawa kita berfantasi tentang pengalaman Zarah. Aku tertarik dengan kehidupan Zarah yang mandiri.

Tapi, kalau boleh aku bilang, Supernova bukanlah novel yang mudah dicerna. Aku masih belum mengerti mengapa seri Supernova itu berseri. Baiklah, memang ada keterkaitan antara tokoh-tokohnya. Bodhi dan Elektra diceritakan kembali di novel ini. Tapi, bagaimana dengan Diva? Sang Supernova sendiri sepertinya belum ditemukan sejak hilangnya dirinya. Menurutku, benang merah di antara seri Supernova belumlah terlihat jelas. Aku benar-benar tidak paham mengapa seri ini bisa berkelanjutan. Apalagi, berbagai macam hal yang dipaparkan tentunya membuat membaca cukup mengeriutkan dahinya.


Ahh, mungkin aku saja yang tidak bisa menelaah bagaimana maksud cerita novel ini. maafkan daku. Terlepas dari ketidakmengertianku, aku masih tertarik untuk mengikuti cerita Supernova ini. Ada hal-hal menarik yang ingin aku ketahui dengan membaca novel ini.



Be First to Post Comment !
Post a Comment